Perjaka kelahiran Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993 yang merintis balap sejak usia belasan tahun ini akhirnya bisa mengaspal di trek balap Formula 1, ajang balap mobil paling bergengsi di Bumi ini.
Musim lalu, Rio yang berlaga di Seri Feeder GP 2 tercatat tiga kali naik podium pertama dan berada di peringkat empat sepanjang musim 2015.
Rio bukan saja menjadi pebalap pertama Indonesia yang bakal meliuk-liuk di lintasan F1, dia juga satu-satunya pebalap Asia yang bakal bertarung di F1 pada 2016 yang dimulai di Melbourne, Australia, pada 20 Maret mendatang.
Rio yang sebelumnya menorehkan sejumlah prestasi membanggakan di bawah level ajang balap F1 memang sempat galau hingga menjelang penutupan pendaftaran karena terbentur biaya.
Biaya yang dibutuhkan untuk satu musim balap memang kelewat besar untuk ukuran sebuah cabang olah raga. Apalagi ini hanya melibatkan satu atlet. Bergabung dengan Manor Racing, Rio butuh Rp224 miliar.
Namun, biaya sebesar itu sebenarnya tidak seberapa dibandingkan dengan keuntungan yang bakal diraih. Rio bukan hanya bakal mengabarkan kepada dunia bahwa ada anak muda Indonesia yang layak bertarung bersama pebalap elit dunia lain.
Lebih dari itu, bendera Indonesia melalui Rio bakal terpampang di layar televisi yang ditonton ratusan juta penggemar balap F1.
Mengenalkan sebuah negara agar warga dunia tahu sebenarnya bukan urusan mudah dan murah. Oleh karena itu, beberapa negara pecahan Uni Soviet dan negara-negara Afrika rela mengeluarkan uang jutaan dolar AS hanya untuk memajang nama negara di papan reklame stadion sepak bola di Eropa.
Tanpa mengurangi apresiasi terhadap atlet olahraga Indonesia yang mencatat prestasi internasional, misalnya, atlet bulu tangkis, apa yang diraih Rio hingga kini merupakan prestasi membanggakan.
Kiprah Rio di Formula 1 memang masih kita tunggu. Namun, melihat kegigihannya selama menggeluti profesi sebagai pebalap, dia tentu tidak hanya puas sebagai pebalap pertama Indonesia dan ketiga di ASEAN yang bisa berlaga di F1.
"Berlaga di Formula 1 memang cita-cita Rio sejak masih kecil. Dan, kini kesampaian," kata Indah Pennywati, ibunda Rio.
#R104F1. Itulah tagar warga Solo yang memberi dukungan kepada Rio. ***