"Lima orang masih hilang karena terseret ombak," kata Kepala Badan SAR Nasional Kota Semarang Agus Haryono, Kamis.
Ia menuturkan kecelakaan nahas yang menewaskan tiga nelayan tersebut terjadi pada Rabu (23/9) siang.
Menurut dia, peristiwa itu sendiri bermula ketika kapal Mugi Berkah sedang menarik jala di sekitar 20 mil di sekitar Laut Jawa.
Di saat bersamaan, melaju kapal Ekspres 1 yang melaju menarik sebuah kapal tongkang.
"Kapal Ekspres 1 berhasil menghindari Mugi Berkah, tetapi kapal tongkang yang ditarik itu tetap menabrak," katanya.
Sembilan nelayan, kata dia, berhasil menyelamatkan diri, dua nelayan diselamatkan dalam kondisi terluka.
Tiga nelayan meninggal masing-masing Bonari (65) warga Korowelang Anyar, Solekhan (60) warga Pidodo Wetan dan Sinuwun (55) warga Pidodo Kulon, Kabupaten Kendal.
Sementara lima korban hilang diketahui bernama Ratman, Supri, Muhlisin, Sapawi, dan Muhamad.
Petugas masih menyisir perairan Kendal untuk mencari kelima korban yang hilang diduga terseret ombak.