"Apakah saudara siap menjalankan tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim?" tanya Gamawan Fauzi di sela pelantikan yang dijawab serentak oleh Soekarwo dan Saifullah Yusuf.
Pengambilan sumpah jabatan diawali dengan pembacaan pemberhentian dari jabatan sebelumnya, lalu dibacakan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 135/P/2013 tertanggal 29 November 2013, terkait Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2014-2019.
"Berdasarkan Keputusan Presiden RI, saya percaya saudara-saudara bersedia mengemban jabatan sesuai yang telah diamanatkan," kata Gamawan.
Setelah pelantikan, Menteri Dalam Negeri dalam sambutannya menyampaikan salam dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus memuji kepemimpinan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf pada periode lima tahun lalu.
"Jawa Timur menjadi provinsi nomor satu di Tanah Air dalam sejumlah hal, seperti perekonomian dan insfrastruktur yang berkembang pesat. Ini yang harus dijaga, bahkan kalau bisa lebih baik," katanya.
Sementara itu, pelantikan sempat tertunda sekitar dua jam karena pesawat yang ditumpangi Menteri Dalam Negeri mengalami keterlambatan.
"Saya minta maaf karena terlambat datang, akibatnya pelantikan mundur, sebab meski Menteri Dalam Negeri, tetapi jadwal penerbangan saya tidak bisa dimajukan. Sekali lagi, saya mohon maaf," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, hadir sejumlah gubernur serta wali kota/bupati di Jatim. Selain itu, beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu, antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan.
Ada pula, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat yang juga putra bungsu Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), yang terlihat hadir dan menyampaikan langsung ucapan selamat kepada Soekarwo-Saifullah Yusuf.
Di luar gedung DPRD Jatim tampak ratusan orang dari elemen Poros Pemuda menggelar aksi mendukung pelaksanaan pelantikan. Massa juga membentangkan spanduk tentang dukungan dan keoptimisan terhadap kepemimpinan Soekarwo-Saifullah Yusuf ke depan.
Sebelumnya, mantan kandidat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan tidak bisa menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur 2014-2019 karena masih memasuki masa berkabung setelah suaminya meninggal dunia beberapa waktu lalu.
"Mohon maaf saya tidak bisa hadir karena masih memasuki masa iddah. Sekali lagi mohon maaf dan terima kasih," ujarnya.
Sementara itu, tokoh NU yang juga pendukung Khofifah, KH Hasyim Muzadi, mengomentari pelantikan Soekarwo-Saifullah Yusuf dengan pernyataan singkat, "Pemberantasan korupsi itu tidak ada kaitannya dengan pelantikan".