Berdasar pantauan Antara di Pekalongan, Sabtu, menyebutkan beberapa daerah yang dilanda banjir itu hampir merata pada semua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan Selatan, Pekalongan Barat, dan Pekalongan Timur.
Selain itu, banjir juga melanda di sejumlah daerah Kabupaten Batang, yaitu Kelurahan Karanganyar, Kalisalak Kecamatan Batang, dan Desa Terban Kecamatan Warungasem.
Genangan banjir yang mencapai sekitar 50 hingga 65 centimeter juga mengakibatkan aktivitas kegiatan belajar mengajar dan perekonomian masyarakat setempat terganggu.
Hujan deras yang terus mengguyur Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang, juga berpengaruh terhadap arus lalu lintas jalur pantai utara setempat karena banyak jalan berlobang tergenang air.
Pengemudi mobil, Suratno mengatakan bahwa banjir hampir merata di wilayah Pekalongan dan Batang sehingga banyak sepeda motor dan mobil mogok.
"Kami terpaksa meminta bantuan pada warga mendorong mobil karena mogok di tengah genangan banjir," katanya.
Orang tua siswa, Indriana mengatakan dirinya terpaksa tidak bisa mengantarkan anaknya karena hujan terus menerus mengguyur Kota Pekalongan sehingga mengakibatkan banjir.
"Kami terpaksa tidak bisa mengantarkan anak ke sekolah karena banjir," katanya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 14 Kota Pekalongan Abu Bakar mengatakan sejak lima tahun yang lalu sekolahnya tidak pernah terendam banjir tetapi akibat hujan sangat deras dan cukup lama mengakibatkan banjir.
"Ketinggian air di dalam ruang kelas rata-rata setinggi mata kaki orang dewasa. Untuk mengantisipasi agar genangan air tidak bertambah tinggi, kami terpaksa menjebol sedikit tembok pagar yang mengelilingi gedung sekolah," katanya.
Selain itu, banjir juga melanda di sejumlah daerah Kabupaten Batang, yaitu Kelurahan Karanganyar, Kalisalak Kecamatan Batang, dan Desa Terban Kecamatan Warungasem.
Genangan banjir yang mencapai sekitar 50 hingga 65 centimeter juga mengakibatkan aktivitas kegiatan belajar mengajar dan perekonomian masyarakat setempat terganggu.
Hujan deras yang terus mengguyur Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang, juga berpengaruh terhadap arus lalu lintas jalur pantai utara setempat karena banyak jalan berlobang tergenang air.
Pengemudi mobil, Suratno mengatakan bahwa banjir hampir merata di wilayah Pekalongan dan Batang sehingga banyak sepeda motor dan mobil mogok.
"Kami terpaksa meminta bantuan pada warga mendorong mobil karena mogok di tengah genangan banjir," katanya.
Orang tua siswa, Indriana mengatakan dirinya terpaksa tidak bisa mengantarkan anaknya karena hujan terus menerus mengguyur Kota Pekalongan sehingga mengakibatkan banjir.
"Kami terpaksa tidak bisa mengantarkan anak ke sekolah karena banjir," katanya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 14 Kota Pekalongan Abu Bakar mengatakan sejak lima tahun yang lalu sekolahnya tidak pernah terendam banjir tetapi akibat hujan sangat deras dan cukup lama mengakibatkan banjir.
"Ketinggian air di dalam ruang kelas rata-rata setinggi mata kaki orang dewasa. Untuk mengantisipasi agar genangan air tidak bertambah tinggi, kami terpaksa menjebol sedikit tembok pagar yang mengelilingi gedung sekolah," katanya.