"Silpa tersebut sangat tinggi dan seharusnya tidak terjadi jika kinerja para satuan kinerja perangkat daerah (SKPD) di Kota Semarang dapat maksimal," kata Direktur Pattiro Semarang Dini Inayati di Semarang, Rabu.
Pattiro, lanjut Dini Inayati, juga menyayangkan Pemerintah Kota Semarang yang tidak dapat menjelaskan rincian sisa lebih penghitungan anggaran APBD 2012 tersebut.
"Pemkot Semarang tidak dapat menguraikan program dan SKPD terkait yang mengalami. Mereka hanya menyampaikan silpa sekian dan tidak dapat menyebutkan berasal dari dinas mana," katanya.
Padahal, kata dia, jika dapat diketahui silpa berasal dari program dan dinas terkait, maka Pemkot Semarang dapat melakukan evaluasi yang tepat sasaran.
Melihat kondisi tersebut, kata dia, Pattiro melihat reformasi birokrasi pada administrasi belum optimal dan sistem akutansi yang masih buruk.
"Saat ini sudah bulan September 2013, sedangkan batas penyerapan anggaran 2013 adalah akhir Desember 2013 sehingga kinerja setiap APBD harus digenjot agar tidak ada lagi sisa lebih anggaran yang tinggi seperti sebelumnya," kata dia.