Ketua Umum KONI Jawa Tengah Tutuk Kurniawan ketika menerima kunjungan Tim Pemantau Terpadi Bidang Agama, Kebudayaan, Perpustakaan, Pemuda, dan Olahraga di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa setiap menjelang pelaksanaan PON selalu dihadapkan pada perpindahan atlet antardaerah.

Kepada rombongan yang merupakan perwakilan dari staf beberapa kementerian tersebut, Tutuk Kurniawan berharap ke depan ada regulasi yang jelas soal perpindahan atlet saat menghadapi pesta olahraga "multievent".

"Yang terpenting saat ini bagaimana pihak kementerian untuk setidaknya membuat regulasi atau arahan yang jelas kepada daerah agar tidak ada transfer atlet pada masa mendatang," kata Tutuk yang juga Ketua Umum PB POBSI (biliar) tersebut.

Menurut dia, dengan terus terjadinya praktik transfer atlet antardaerah tersebut, nantinya berpengaruh pada pembinaan di masing-masing daerah yang pada masa mendatang akan bermuara pada kualitas tim nasional.

"Kalau bajak membajak terus nanti kualitasnya juga tidak akan instan dan pembinaan atlet-atlet daerah juga tidak akan berjalan dengan baik. Maka, kita berharap ada aturan yang juga jelas dari kementerian," katanya
Wakil Ketua Umum I (Bidang Organisasi) KONI Jawa Tengah Sukahar mengatakan bahwa pembinaan terhadap atlet masih menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi Jawa Tengah.

Menurut dia, jumlah dana yang dikelola Jawa Tengah tahun ini sebesar Rp42 miliar. Dari total tersebut, sebesar Rp26 miliar untuk pemberian tali asih atlet peraih medali pada PON 2012 Riau, kemudian Rp13 miliar untuk pelaksanaan Porprov Jateng di Banyumas mendatang.

"Untuk pembinaan atlet tak lebih dari Rp10 miliar. Jadi, itu yang masih menjadi kendala bagi Jawa Tengah," kata Sukahar yang juga Ketua Umum Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Tengah.

Sementara itu, Ketua Rombongan Tim Pemantau Terpadu tersebut Aris Sugiono mengatakan bahwa salah satu tujuan kunjungan ke Jawa Tengah adalah untuk menemukan fakta-fakta di lapangan, termasuk seperti yang diungkapkan insan olahraga di Jateng.

"Kami adalah tim terpadu yang tujuannya untuk menemukan fakta-fakta yang terjadi di lapangan di beberapa aspek. Harapan kami, fakta yang kami temukan bisa dicarikan solusi bersama, terutama pemecahan persoalan yang tengah dihadapi," katanya.

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024