Kegiatan di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsoed Purwokerto, Sabtu, diikuti seratusan kelinci yang dibawa 28 peserta dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
"Minat peserta cukup tinggi. Mereka berasal dari berbagai kota seperti Cirebon, Bandung, Kuningan, Klaten, Yogyakarta, Pati, Semarang, Cilacap, Purwokerto, dan Tegal," kata Ketua Panitia Kontes Kelinci, Sembodo Nugroho.
Menurut dia, kelinci-kelinci itu mengikuti lomba yang terbagi dalam tujuh kelas, yakni Flemish Giant, Rex, Holland Lop, Nederland Dwarf, Dutch, English Angora, dan Fuzzy Lop.
Ia mengatakan juri dalam lomba ini, yakni A Arie Wardhani dari American Rabbit Breeders Association (ARBA).
Dalam kesempatan terpisah, salah satu dosen Fakultas Peternakan Unsoed, Alief Einstein mengatakan bahwa kelinci merupakan hewan ternak yang dapat dibudidayakan, baik sebagai hewan percobaan, ternak potong, kulit bulu, maupun ternak hias.
Oleh karena itu, kata dia, kelinci perlu ditingkatkan produksi, reproduksi, dan kesehatannya untuk kepentingan masyarakat guna meningkatkan pendapatan peternak, ketahanan pangan hewani, maupun kepentingan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi.