"Ke depan, event ini harus dilanjutkan tidak hanya di sini (Borobudur), tetapi juga tempat lain, seperti Toraja, Manado, Bukit Tinggi, Lombok, Komodo, dan daerah lain juga mempunyai potensi untuk menjadi tuan rumah," katanya, di Magelang, Sabtu.

Ia mengatakan hal tersebut usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengikuti olahraga lintas alam itu, yang menyusuri perkampungan dan persawahan di Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggara Interhash 2012 setelah menang dalam pemilihan pada penyelenggaraan event yang sama tahun 2010 di Kucing.

Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan para hasher mengetahui potensi wisata Indonesia khususnya di sekitar Candi Borobudur. Apalagi, kegiatan ini juga diliput ratusan jurnalis baik dalam maupun luar negeri.
"Hal ini tentu berdampak bagus bagi parisiwata Indonesia. Para hasher dari puluhan negara terlihat menikmati panorama areal persawahan, perkampungan dan kehidupan masyarakat pedesaan yang sangat menarik bagi mereka," katanya.

Ia mengatakan mereka telah datang di Indonesia jauh hari sebelum hash dimulai dengan mengunjungi beberapa objek wisata.

"Saat kami tanya, mereka ada yang sudah datang sejak satu-dua minggu lalu. Mereka telah ke Puncak, Bromo, Bali dan tempat lainnya. Bahkan sesudah ini, mereka tidak langsung pulang tetapi akan ke daerah lain.

Jero, mengatakan, sekitar 4.300 hasher dari 50 negera berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka menginap di hotel, makan di restoran, dan berkeliling Indonesia. "Itulah pariwisata Indonesia sesuai yang kami inginkan," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024