Kudus (ANTARA) - Djarum Foundation dan MilkLife berkolaborasi dengan PB Perpani menyelenggarakan Kejuaraan Nasional Panahan Antarklub 2025 guna memperkuat struktur kompetisi panahan di Indonesia, sehingga nantinya melahirkan talenta berkualitas dan kelak dapat membela Indonesia di kejuaraan internasional.

"Diharapkan, melalui ajang yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini akan lahir talenta-talenta berkualitas dan kelak dapat membela Indonesia di berbagai kejuaraan internasional," kata Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) Abdul Razak di Kudus, Jumat.

Ia menuturkan penyelenggaraan Kejurnas Panahan Antarklub 2025 yang diadakan di Supersoccer Arena Kudus selama 11 hari, yakni 9-19 Desember 2025 ini diikuti 1.360 atlet dari 116 klub panahan datang dari berbagai daerah di Indonesia guna menunjukkan kemampuan terbaik di tengah arena.

Kompetisi tersebut, kata dia, merupakan penyelenggaraan pertama dan menjadi salah satu bentuk inovasi dari PB Perpani yang menjadi modal penting untuk memperkuat fondasi prestasi nasional.

"Di satu sisi, kompetisi ini juga untuk memperluas kesempatan atlet muda menguji kemampuan dan menambah jam terbang mereka dalam pertandingan level nasional. Sehingga, nantinya diharapkan dapat lahir talenta-talenta berkualitas yang bisa memperkuat Indonesia ketika melakoni kejuaraan internasional baik di level regional maupun dunia seperti Olimpiade," ujarnya.

Kejuaraan tersebut mempertandingkan empat divisi yakni Nasional, Compound, Recurve, dan Barebow. Divisi Nasional terbagi dalam empat kelompok usia yakni U10, U13, U15, dan U18. Sedangkan divisi Compound dan Recurve terdiri dari empat kelompok usia (U-13, U15, U18, dan umum). Adapun Barebow memainkan kelas dengan batasan usia peserta rata rata di atas 30 tahun. Setiap divisi mempertandingkan nomor perorangan dan beregu baik putra dan putri serta nomor beregu campuran.

"Dengan banyaknya divisi dan kelompok usia ini, para atlet bertemu lawan sepadan sehingga kemampuan mereka dapat terukur dengan baik. Ke depannya, kami berupaya dapat rutin menyelenggarakan kejuaraan ini sehingga para atlet memiliki tujuan pasti ketika berlatih," ujarnya.

Sementara itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menuturkan penyelenggaraan kejurnas antarklub ini selaras dengan upayanya memperkuat ekosistem panahan di level usia dini. Karena sejak tahun lalu kejuaraan panahan rutin digelar dua kali dalam setahun dengan memperlombakan divisi PVC dan Nasional yang ditujukan untuk meningkatkan minat menggeluti olahraga panahan.

"Jenjang pembinaan atlet panahan di berbagai lapisan usia kini terlihat jelas dengan adanya MilkLife Archery Challenge bagi usia dini, lalu Kejuaraan Panahan Junior dan Kejuaraan Panahan Antarklub sebagai jembatan menuju seleksi nasional hingga akhirnya bergabung dengan Pelatnas dan membela Indonesia di panggung dunia," ujarnya.

Ia berharap dengan mata rantai ekosistem dan piramida pembinaan yang kuat ini, para atlet panahan dapat semakin termotivasi untuk berlatih dan mendulang prestasi yang membuat Indonesia digdaya di cabang olahraga ini.

Dukungan Djarum Foundation terhadap olahraga panahan ini, kata dia, tak lepas dari potensi ukiran prestasi para atlet di level internasional. Indonesia pernah meraih medali perak dalam Olimpiade Seoul 1988 melalui tiga srikandi Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani dan Lilies Handayani. Paling anyar, atlet panahan Indonesia mendulang medali emas dalam SEA Games Thailand 2025 melalui nomor Recurve individual serta beregu putra dan putri. Di nomor Compound, atlet panahan Indonesia juga meraih emas di nomor individual dan beregu putri.

"Dengan catatan prestasi tersebut, kami yakin bila ekosistem pembinaan atlet panahan dapat dipupuk dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia dapat berjaya di level yang lebih tinggi lagi seperti Olimpiade," ujarnya.




Baca juga: Delapan negara ikuti kejuaraan panahan di Kota Magelang


Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025