Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendorong penguatan desa wisata sebagai destinasi alternatif pada liburan akhir tahun ini guna memperluas pilihan wisata masyarakat, meningkatkan kunjungan, serta menggerakkan ekonomi desa berbasis potensi alam dan budaya lokal.
"Desa wisata memiliki peluang besar menjadi tujuan alternatif di tengah tingginya mobilitas wisatawan pada masa liburan akhir tahun yang berkaitan dengan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Setia Rahendra di Purwokerto, Banyumas, Rabu.
Ia menilai desa wisata mampu menawarkan pengalaman berbeda, lebih dekat dengan alam dan kearifan lokal, sekaligus mengurangi penumpukan pengunjung di destinasi wisata utama.
Menurut dia, pengembangan desa wisata tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan harus berbasis potensi yang benar-benar dimiliki desa.
"Kami mendorong desa yang memang punya potensi, karena kalau membentuk desa wisata tetapi tidak memiliki potensi, ya percuma. Potensi itu bisa berupa keindahan alam, sumber air, maupun daya tarik lain," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah melibatkan badan usaha milik desa (BUMDes) dalam pengelolaan desa wisata agar manfaat ekonominya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Melalui skema tersebut, kata dia, desa wisata diharapkan mampu berkembang secara berkelanjutan sekaligus meningkatkan pendapatan asli desa.
Selain mendorong pembentukan desa wisata, lanjut dia, Dinporabudpar juga memfasilitasi berbagai aspek pendukung, mulai dari perizinan, pelatihan pengelolaan, hingga sosialisasi dan bimbingan teknis.
Ia mengatakan hal itu dilakukan agar pengelolaan desa wisata berjalan sesuai aturan dan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, terutama untuk wisata berbasis air.
"Untuk wisata air, perizinan harus jelas dan sesuai kewenangan, termasuk dari instansi terkait pengelolaan sungai. SOP juga harus diterapkan, baik terkait keamanan, sarana prasarana, maupun kelayakan fungsi infrastruktur," katanya.
Ia mengingatkan aspek keselamatan dan pelayanan menjadi perhatian utama, khususnya pada periode liburan akhir tahun ketika jumlah kunjungan wisata biasanya meningkat signifikan.
Menurut dia, pelayanan yang baik, aman, dan tertib diyakini dapat memberikan kesan positif kepada wisatawan sehingga mendorong kunjungan ulang.
"Dengan kesiapan tersebut, kami berharap desa wisata di Banyumas dapat menjadi pilihan destinasi alternatif bagi masyarakat yang ingin berlibur dengan suasana berbeda," katanya.
Selain itu, kata dia, keberadaan desa wisata juga diharapkan dapat mendistribusikan arus wisatawan secara lebih merata, sehingga tidak terpusat di lokasi tertentu saja.
Guna mendukung kelancaran liburan akhir tahun, lanjut dia, Dinporabudpar telah menyurati para pengelola objek wisata agar menerapkan SOP secara konsisten.
"Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam rapat gabungan pengamanan Natal dan tahun baru guna memastikan aktivitas pariwisata di Banyumas berjalan aman, tertib, dan nyaman bagi wisatawan maupun masyarakat setempat," kata Setia.
Baca juga: Pemkab Banyumas siagakan pengelola wisata hadapi cuaca ekstrem akhir tahun