Solo (ANTARA) - Pengaduan konsumen ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo dari awal tahun hingga Oktober 2025 didominasi sektor perbankan.
Kepala OJK Surakarta Eko Hariyanto di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan dari Januari-Oktober Kantor OJK Solo telah menerima sebanyak 328 layanan pengaduan konsumen yang dilakukan secara online melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) dan melalui surat resmi ke OJK Solo.
"Paling banyak pengaduan perbankan, umumnya di bidang perkreditan, tidak mau dilelang, tidak mau dieksekusi, pemutihan, meminta keringanan," katanya.
Dari jumlah layanan tersebut, berdasarkan kategori jenis pengaduan sebagian besar merupakan pengaduan kredit sebanyak 205 pengaduan atau 63 persen.
Ia mengatakan dari tahun ke tahun dominasi pengaduan ada di sektor perbankan.
"Lebih banyak populasinya di sektor keuangan dibandingkan asuransi dan pembiayaan lain. Pengaduan selalu lebih tinggi. Kebanyakan masalah restrukturisasi kredit, biasanya nasabah minta relaksasi atau kebijakan dari industri dalam pembayaran," katanya.
Permintaan relaksasi tersebut kemudian disampaikan melalui pengaduan ke OJK. Terkait hal itu, pihaknya tidak dapat terlalu mengintervensi industri keuangan mengingat hal itu sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan.
"Kalau mengadu ke kami dan industri tahu bahwa itu diadukan ke kami biasanya industri menjadi lebih aware dalam memberikan kebijakan. Namun demikian, tetap kami kembali ke kebijakan masing-masing industri," katanya.
Di sisi lain, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat agar lebih memahami seputar industri keuangan.
Salah satu upaya yang dilakukan melalui penyelenggaraan Financial Expo dan UMKM Solo Raya 2025 serta Puncak Bulan Inklusi Keuangan Solo Raya.
Eko mengatakan kegiatan Financial Expo dan Puncak BIK Solo Raya 2025 digelar di Sport Tourism Center Pringgondani, Wonogiri, Jawa Tengah pada 24-26 Oktober 2025 dengan melibatkan delapan PUJK Solo Raya dan enam pelaku UMKM Wonogiri.
Selama penyelenggaraan expo, kegiatan ini berhasil mencatat 3.750 pengunjung dengan 369 transaksi, lima realisasi penyaluran kredit/pembiayaan senilai Rp301,49 juta, serta 361 komitmen pembukaan rekening dan produk keuangan lainnya.
Selain itu, tercatat 278 konsultasi dan permintaan informasi dari masyarakat yang menunjukkan tingginya minat terhadap layanan keuangan formal.
Dalam kegiatan Financial Expo dan UMKM Puncak BIK Solo Raya 2025, OJK Solo juga memberikan penghargaan kepada stakeholders di Solo Raya yang telah berkontribusi dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan.