Kudus (ANTARA) - Puluhan anak Taman Kanak-Kanak (TK) NU Matholibil Ulum 01 Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diperkenalkan cara membatik sebagai upaya edukasi budaya sejak dini.

Kepala RA NU Matholibil Ulum 01 Kedungsari Afroh di Kudus, Rabu, mengungkapkan kegiatan "outing class" kali ini berbeda dengan sebelumnya. Jika sebelumnya anak-anak hanya dikenalkan tahap proses membatik, kali ini mereka terlibat langsung dalam praktik di Sanggar Muria Batik Kudus di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog.

"Anak-anak kami ajak mencoba membuat batik dari tahap awal mencanting hingga pewarnaan. Ini pengalaman baru yang sekaligus mengenalkan mereka pada kerajinan khas Kudus," ujarnya.

Dia menyebut kegiatan ini diikuti 40 siswa berusia 5–6 tahun. Keesokan harinya, 50 siswa berusia 2–5 tahun juga dijadwalkan mengikuti kegiatan serupa.

Pemilik Sanggar Muria Batik Kudus Yuli Astuti menambahkan anak-anak dikenalkan proses membatik secara sederhana.

"Untuk motif, kami siapkan pola batik ‘parijoto’ yang merupakan kearifan lokal Kudus. Anak-anak tinggal mencanting, lalu mewarnai. Setelah itu hasilnya dilorot dan bisa dibawa pulang," ujarnya.

Ia menyebutkan proses membatik bagi anak-anak TK diperkirakan memakan waktu sekitar dua jam dengan pendampingan guru maupun tim galeri.

"Tujuannya agar mereka mengingat langsung pengalaman ini sebagai edukasi budaya. Harapannya, generasi muda bisa lebih menghargai batik tulis sebagai warisan budaya yang diakui UNESCO," kata dia.

Salah satu siswa, Alfin, mengakui senang mengikuti kegiatan membatik meski baru pertama kali mencoba.

"Saya suka menggambar rumah, bunga, sepeda, dan mobil. Tadi senang bisa mencoba batik, apalagi sudah punya baju batik di rumah," ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi sarana menanamkan kecintaan pada batik sejak usia dini. Dengan demikian, anak-anak diharapkan tidak hanya mengenakan batik, tetapi juga memahami proses pembuatannya sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan.


Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025