Demak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan sejumlah program intervensi ke Desa Tedunan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak untuk penanganan kemiskinan dan percepatan penurunan stunting di daerah itu.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jateng Gunawan Sudharsono di Demak, Kamis, mengatakan intervensi dilaksanakan sejak Juli hingga September 2025 dengan terlebih dahulu asesmen untuk mengidentifikasi permasalahan potensi desa sebagai dasar perlaksanaan intervensi kegiatan desa pedampingan di Desa Tedunan.

Ia mengatakan hal itu saat penyerahan berbagai bantuan dan peresmian hasil kegiatan desa pendampingan untuk penanggulangan kemiskinan dan stunting di Kantor Desa Tedunan.

Ia menyebut berbagai intervensi itu, di antaranya pemberian 100 paket sembako dari Baznas Jateng, bantuan peralatan sekolah untuk 10 siswa SD dan 10 siswa SMP dari program tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan Mubarookfood, pelatihan peningkatan produktivitas ekonomi perempuan untuk 20 perempuan dari Pemprov Jateng selama tahap 1, 2, dan 3 pada Juni, Juli, dan Agustus 2025 yang hasilnya diikutkan pada pameran hari ini.

Selain itu, bantuan CSR senilai Rp23,5 juta untuk edukasi pencegahan stunting terhadap 50 keluarga risiko stunting dan pemberian makanan tambahan kepada 12 anak stunting selama tiga bulan ke depan, mulai 1 September, bantuan jamban Rp57,33 juta untuk sembilan keluarga miskin, serta bantuan ternak ayam untuk 50 keluarga kelompok keluarga miskin senilai Rp114 juta.

Selain itu, bantuan kelompok usaha bersama (KUBE) dari Provinsi Jawa Tengah untuk satu kelompok usaha jual pakaian dan hijab Rp20 juta per satu kelompok, serta sejumlah bantuan lainnya untuk edukasi pengelolaan sampah dan pembangunan rumah bank sampah, dan bantuan pemasangan sambungan listrik murah.

Pemprov juga membantu rehabilitasi rumah tidak layak huni untuk 14 rumah, masing-masing mendapatkan bantuan Rp20 juta serta bantuan tani Rp10,5 juta untuk tujuh kepala keluarga miskin.

Bupati Demak Eisti'anah mengatakan berbagai program tersebut mampu menekan angka kemiskinan dan stunting secara signifikan.

"Angka kemiskinan di daerah kami menurun," katanya.

Persentase stunting di Demak pada 2025 di angka 10 persen, sebagai terbaik di Jawa Tengah.

"Kami terus bekerja untuk mencapai target nasional di bawah 14 persen," ujarnya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan saat ini angka stunting di Jateng sudah turun menjadi 9,48 persen, sebagai terbaik secara nasional.

"Jumlah penduduk miskin di Jateng memang masih besar, namun capaian penurunannya juga signifikan," katanya.

Ia menyebut per Maret 2025, Jateng berada di urutan ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Barat. Program intervensi desa, termasuk di Desa Tedunan, menjadi bukti kolaborasi banyak pihak, seperti PLN, Telkom, dan Semen Gresik.

Ia menegaskan intervensi yang menyentuh langsung masyarakat ini akan terus dilakukan agar warga tidak hanya terbantu secara ekonomi, tetapi juga semakin mandiri.

"Kalau dibantu terus, rakyat harusnya malu. Harapannya, masyarakat segera terbebas dari kemiskinan," ujarnya.

Kepala Desa Tedunan Muhamad Zaenal Afif menyampaikan dukungan banyak pihak membuat warga setempat terindikasi tengkes bisa tertangani.

"Sedangkan yang mengalami kemiskinan ekstrem juga dibantu agar bisa naik kelas menjadi keluarga mampu," katanya.


Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025