Bandung (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) menegaskan komitmen dukungan pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan menghadirkan edukasi finansial dan fasilitas pembiayaan Kredit Usaha Rakyat bagi Pekerja Migran Indonesia (KUR PMI).
Pimpinan Divisi Kredit UMKM Bambang Kendra Senjaya di Bandung, Selasa, mengungkapkan komitmen BJB ini juga ditegaskan dalam kegiatan pelepasan 1.300 peserta magang ke Jepang yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan RI di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung, Sabtu (20/9).
Dalam kesempatan tersebut, kata Bambang, Bank BJB bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pentingnya pengelolaan keuangan pribadi, menabung, serta pemanfaatan produk perbankan yang aman dan produktif bagi peserta magang, agar mampu mengelola pendapatan secara bijak, serta menyiapkan masa depan finansial yang lebih stabil.
"Edukasi keuangan menjadi sangat krusial agar para peserta magang dapat mengelola pendapatan mereka dengan bijak. Bank BJB berharap, dengan literasi keuangan yang memadai, mereka tidak hanya sukses bekerja ke luar negeri, tetapi juga mampu merencanakan masa depan finansial yang lebih baik, termasuk saat kembali ke tanah air," ujar Bambang.
Selain edukasi, Bank BJB juga menyediakan pembiayaan melalui KUR PMI, yang ditujukan untuk membantu calon pekerja migran menutupi biaya keberangkatan seperti pengurusan dokumen, pelatihan, hingga logistik.
Hingga 31 Agustus 2025, Bank BJB menyampaikan telah menyalurkan KUR PMI senilai Rp31,4 miliar kepada 1.215 pekerja migran.
"Langkah ini menunjukkan komitmen bank bjb dalam mendukung program pemerintah sekaligus memperluas inklusi keuangan ke segmen yang belum sepenuhnya terlayani, khususnya pekerja migran," kata Bambang.
Bambang mengungkapkan keterlibatan Bank BJB dalam kegiatan ini, menjadi bagian dari strategi berkelanjutan untuk memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia, melalui pendampingan literasi keuangan dan pembiayaan produktif.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dalam sambutannya pada acara pelepasan tersebut, mengapresiasi peran aktif Bank BJB dalam mendukung ekosistem pekerja migran.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan peserta magang tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis, namun juga kesiapan finansial.
"Kami menyambut baik dukungan dari bank bjb dan OJK. Sinergi inilah yang dibutuhkan agar pekerja migran tidak hanya berdaya saing di luar negeri, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi keluarga ketika mereka kembali," kata Yassierli.
Acara pelepasan 1.300 tenaga kerja dari Jawa Barat dalam program magang ke Jepang ini, merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan, dengan Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN), serta didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan sejumlah lembaga keuangan, termasuk Bank BJB.
Hadir dalam acara ini antara lain Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, Kepala OJK Regional II Jawa Barat Darwisman, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat H I Gusti Kim Fajar Wiyati Oka, Ketua Umum AP2LN Firman Budianto, serta jajaran pimpinan Bank BJB.
Pimpinan Bank BJB yang turut hadir adalah Bambang Kendra Senjaya, Pimpinan Unit DPLK Bank BJB Rinda Merindawati, Pimpinan BJB Cabang Majalaya Deyna Wahyu Kharismawan, dan Pimpinan BJB Cabang Cianjur Ockie Castrena.
"Kehadiran ini menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah, lembaga keuangan, dan asosiasi guna memperkuat ekosistem penyiapan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing global," tutur Bambang.