Purwokerto (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Gatot Eko Purwadi mengatakan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Banyumas, Jawa Tengah, mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir.
"Beberapa komoditas yang terpantau mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah keriting, dan cabai merah besar," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Kendati demikian, dia mengatakan besaran kenaikan harga komoditas tersebut tidak merata di semua pasar, sehingga terdapat perbedaan harga antarpasar yang dipengaruhi oleh rantai distribusi dan biaya pengambilan barang dari peternak maupun pemasok.
Ia pun mencontohkan kenaikan harga yang terjadi di beberapa pasar berdasarkan data pantauan Sistem Informasi Harga Bahan Pokok Banyumas (Sigaokmas), antara lain harga daging ayam ras di Pasar Wage Purwokerto pada Senin (8/9) tercatat sebesar Rp36.000 per kilogram, pada Kamis (18/9) telah mencapai Rp42.000/kg.
Sementara harga telur ayam ras pada periode yang sama naik dari Rp26.500/kg menjadi Rp28.000/kg, harga cabai merah keriting naik dari Rp34.000/kg menjadi Rp64.000/kg, dan harga cabai merah besar naik dari Rp38.000/kg menjadi Rp60.000/kg.
Di Pasar Manis Purwokerto pada periode yang sama, harga daging ayam ras naik dari Rp37.000/kg menjadi Rp42.000/kg, telur ayam ras naik dari Rp27.000/kg menjadi Rp28.000/kg, cabai merah besar naik dari Rp35.000/kg menjadi Rp60.000/kg, serta cabai merah keriting naik dari Rp35.000/kg menjadi Rp60.000/kg setelah sempat mencapai Rp70.000/kg pada hari Selasa (16/9) dan Rabu (17/9).
Di Pasar Wangon pada periode yang sama, harga daging ayam ras naik dari Rp38.000/kg menjadi Rp40.000/kg. telur ayam ras naik dari Rp27.000/kg menjadi Rp28.000/kg, cabai merah besar naik dari Rp30.000/kg menjadi Rp50.000/kg setelah sempat mencapai Rp68.000/kg dalam dua hari sebelumnya, dan cabai merah keriting naik dari Rp30.000/kg menjadi Rp55.000/kg setelah sempat mencapai Rp68.000 dalam dua hari sebelumnya.
Gatot mengatakan kenaikan harga cabai merah keriting maupun harga cabai merah besar dipicu oleh pasokan terbatas dari daerah pemasok utama seperti Wonosobo dan Temanggung.
"Petani di Wonosobo dan Temanggung menahan panen karena tingginya permintaan dari Jakarta. Akibatnya, pasokan ke Banyumas berkurang, sehingga pedagang lebih banyak mengandalkan produksi lokal dan berdampak terhadap kenaikan harga," katanya.
Terkait dengan kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras, dia mengatakan hal itu turut dipicu oleh pergeseran distribusi dan penyerapan tambahan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam rapat terakhir lintas sektoral beberapa waktu lalu, kata dia, diketahui adanya permintaan tambahan pasokan langsung dari distributor untuk memenuhi kebutuhan SPPG.
"Jumlah SPPG yang beroperasi di Banyumas juga bertambah, sehingga hal itu tentu berdampak pada ketersediaan barang di pasar. Oleh karena itu, kami akan terus berkoordinasi dengan para distributor dan pedagang untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga," kata Gatot.
Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) yang tersaji melalui laman bgn.go.id, jumlah SPPG yang telah beroperasi di Kabupaten Banyumas hingga tanggal 18 September 2025, pukul 13.00 WIB, sebanyak 84 SPPG.
Salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Jatilawang, Muji Lestari mengatakan harga daging ayam di tempat itu dalam dua pekan terakhir naik dari Rp37.000/kg menjadi Rp42.000/kg.
"Namun saya nekat jual lebih murah, sebesar Rp40.000/kg, biar laku," katanya.
Menurut dia, kenaikan harga daging ayam ras itu terjadi karena pasokan dari peternak berkurang seiring dengan meningkatnya permintaan untuk kebutuhan SPPG.
Pedagang daging ayam ras di Pasar Manis Purwokerto, Siti Rahayu mengaku saat harga daging ayam ras masih berada di kisaran Rp37.000/kg, dia mampu menjual 30 ekor per hari namun sejak harganya naik menjadi Rp42.000/kg, hanya bisa menjual maksimal 15 ekor per hari.
Baca juga: Dinperindag: Harga beras di Banyumas turun karena SPHP dan GPM