Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Jawa Tengah, menggelar lomba penelitian sebagai salah satu upaya mendorong budaya riset di kalangan pelajar dan masyarakat umum guna memacu semangat berpikir kritis dan berkontribusi terhadap kemajuan daerah.

"Dengan banyaknya penelitian diharapkan muncul berbagai temuan yang bisa dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto saat membuka Lomba Penelitian Kabupaten Demak 2025 dengan tema "Teknologi Ramah Lingkungan dan Infrastruktur Berkelanjutan" di Aula Bapperida Demak, Kamis.

Menurut dia, pentingnya meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan riset yang bermanfaat bagi pembangunan daerah, sehingga sosialisasi ajang lomba nantinya harus lebih masif karena jumlah proposal lomba hanya 26 proposal.

Ia mengakui lomba penelitian ini merupakan perdana, sehingga tahun depan perlu dibuat massal agar peminatnya juga lebih banyak, termasuk kalangan pelajar dan mahasiswa. 

Apalagi, kata dia, jumlah sekolah di Kabupaten Demak cukup banyak, termasuk mahasiswanya juga banyak.

Ia menjelaskan lomba ini menjadi bagian dari langkah awal untuk mendorong budaya riset di Demak, terpisah dari kegiatan Krenova (Kreativitas dan Inovasi Masyarakat). Dengan banyaknya penelitian, lanjutnya, diharapkan muncul berbagai temuan yang bisa dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat.

Beberapa contoh temuan yang dinilai potensial, antara lain sabun dari daun belimbing, pemanfaatan kulit pisang untuk menjernihkan minyak, serta pengelolaan limbah plastik dengan metode biotensi.

"Kami berharap hasil-hasil riset semacam ini bisa mendapat pendampingan lebih lanjut agar berdampak luas. Nantinya Bapperida bisa mendampingi dan menindaklanjuti penelitian-penelitian itu. Para peneliti juga diimbau berkolaborasi dengan OPD terkait agar hasil risetnya lebih masif dan bisa dirasakan masyarakat," ujarnya didampingi Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Demak Ali Akhmad.

Dalam mendukung pengembangannya, kata dia, masing-masing OPD di lingkungan Pemkab Demak juga sudah memiliki alokasi dana yang bisa digunakan untuk mendukung hasil-hasil penelitian yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dinas.

Selain itu, dia menyebut Bapperida Demak juga masih membutuhkan banyak tenaga peneliti, mengingat saat ini baru memiliki satu orang peneliti. Untuk mengatasi keterbatasan ini, pihaknya membuka peluang kolaborasi dengan institusi pendidikan dan universitas.

"Bapperida lebih banyak fokus ke manajemen riset dan inovasi. Jadi kita sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi. Harapannya, penelitian ini juga bisa jadi dasar pengambilan kebijakan di daerah," ujarnya.

Dewan juri dalam perlombaan tersebut melibatkan sejumlah akademisi yang juga peneliti dari berbagai kampus ternama di Jateng.

Baca juga: Kemdiktisaintek kucurkan Rp47 miliar guna perkuat riset di 38 provinsi


Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025