Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menegaskan peredaran beras di wilayah tersebut sejauh ini masih aman dan sesuai standar dengan tidak adanya temuan beras oplosan di lapangan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Aniceto Magno Da Silva, di Semarang, Kamis, mengaku telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional dan ritel modern.

Kegiatan sidak tersebut dilakukan pada 18 dan 21 Juli 2025 yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan Kota Semarang.

Turut berpartisipasi juga dalam sidak tersebut lintas instansi, bersama Polrestabes Semarang, Satpol PP, Bappeda, Inspektorat, Bagian Perekonomian.

Pengawasan dilakukan di titik-titik distribusi utama seperti Pasar Dargo yang selama ini dikenal sebagai sentra Beras, serta beberapa ritel seperti Superindo, Alfamidi, dan ADA Swalayan.

"Hasilnya, Alhamdulillah tidak ditemukan beras oplosan. Semuanya sesuai dengan instruksi yang sudah ada di peraturan Badan Pangan Nasional. Kadar airnya juga tidak menyimpang, timbangannya juga cukup. Alhamdulillah, Kota Semarang aman," katanya.

Ia mengatakan bahwa pengecekan juga melibatkan petugas metrologi legal dengan alat uji kadar air dan timbangan untuk memastikan tidak ada pelanggaran dalam standar kualitas dan kuantitas beras yang beredar di pasar.

Meski demikian, Aniceto mengakui bahwa harga beras medium non-SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di Kota Semarang masih relatif tinggi, yakni di kisaran Rp13.500-14.000 per kilogram, di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kg.

"Kota Semarang ini kan bukan penghasil beras. Sehingga untuk beras medium, harganya memang agak tinggi dibanding daerah lain. Ini yang menjadi perhatian kita. Ke depan, kami akan terus berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk mencari solusi, termasuk potensi subsidi," katanya.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar cermat dan teliti saat membeli beras seiring dengan maraknya isu beras oplosan.

"Kalau ingin beras berkualitas baik dan murah, masyarakat bisa membeli beras SPHP yang sudah dijamin standarnya oleh Bulog," katanya.

Untuk menjaga keberlanjutan keamanan distribusi beras, Disdag dan Dishanpan juga akan rutin melakukan monitoring dan pengawasan pasar setiap bulan sebagai bagian dari program pengendalian pangan di Kota Semarang.


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025