Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berencana meremajakan sebanyak 44 unit truk pengangkut sampah yang mengalami kerusakan pada tahun ini.

"Kami merencanakan peremajaan sebanyak 44 unit (truk sampah.) sebesar Rp2,5 miliar melalui APBD 2025," kata Kepala DLH Kota Semarang Arwita Mawarti, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

Ia menyebutkan bahwa Pemkot Semarang memiliki total 421 truk pengangkut sampah, dan sebanyak 170 unit di antaranya mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, hingga berat.

Mengenai video viral di media sosial yang menayangkan truk pengangkut sampah yang sudah berlubang dan banyak sampah berjatuhan, ia menginformasi bahwa truk tersebut memang milik Pemkot Semarang.

"Benar (milik Pemkot Semarang). Kontainer langsung kami tarik dan masukkan ke bengkel untuk memperbaiki plat dinding yang bolong. Kami akan mengganti pelatnya," katanya.

Menurut dia, Pemkot Semarang terus berupaya menuntaskan persoalan sampah, termasuk gerak cepat melakukan perbaikan pada sejumlah bak truk atau kontainer sampah yang mengalami rusak berat.

"Kontainer yang rusak berat rata-rata telah berusia lebih dari lima tahun," katanya.

Ia menjelaskan bahwa perbaikan truk yang rusak menjadi langkah terbaik saat ini untuk menjaga agar layanan pengangkutan sampah tetap berjalan.

Perbaikan kontainer truk sampah, kata dia, diperkirakan memakan waktu lebih cepat dengan perkiraan satu pekan, atau lebih cepat dibandingkan menunggu pengadaan truk baru yang memerlukan waktu sekitar dua bulan.

"Pengadaannya bulan Juni mendatang. Karena prosesnya tidak bisa cepat, makanya kami perbaiki terlebih dahulu," katanya.

Selain mengandalkan dana APBD, DLH Kota Semarang juga berupaya menggalang dukungan dari pihak swasta melalui program corporate social responsibility (CSR) sebagai pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Namun, diakuinya, sejauh ini bantuan dari perusahaan berupa tempat pilah sampah dan gerobak, belum ada yang memberikan dalam bentuk truk sampah baru karena biaya pengadaan kontainer terbilang besar, mencapai sekitar Rp60 juta.

"Kami tentu berharap perusahaan bisa tergerak untuk berpartisipasi membangun Kota Semarang. Di samping itu, kami berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk berusaha secepat mungkin mengembalikan seluruh truk ke kondisi normal agar gangguan layanan bisa segera diatasi," pungkas Arwita.


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025