"Biarlah kalau ada masalah diantara pengurus diselesaikan lewat arbitrase sehingga kita fokus pada urusan olahraganya, sepakbolanya dan atletnya," katanya ketika ditemui di komplek Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa.

Menurut Andi, arbitrase adalah salah satu mekanisme yang dibenarkan oleh Undang-undang Keolahragaan.

Andi berharap permasalahan kepengurusan di PSSI segera selesai sehingga semua pihak bisa fokus mengurusi atlet untuk meningkatkan prestasi.

"Sudah capek kita mengurusi pengurus. Lebih baik kita mengurusi atlet sepakbolanya itu sendiri, terutama pembinaan atlet usia muda," katanya menambahkan.

Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) telah mengirimkan tuntutan Kongres Luar Biasa (KLB) ke AFC dan FIFA yang merupakan tuntutan mayoritas anggota PSSI berdasarkan Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN) di Hotel Pullman Jakarta, 18 Desember lalu.

Pengambilalihan KLB dari PSSI ke KPSI itu dilakukan setelah federasi yang dipimpin oleh Djohar Arifin Husin mengabaikan permintaan mayoritas anggota PSSI. Pengambialihan ini dinilai telah sesuai dengan aturan yang ada.

Permintaan pelaksanaan kongres itu telah sesuai dengan surat FIFA. Selain kongres, federasi sepak bola dunia itu meminta permasalahan yang ada di tubuh PSSI dibawah ke sidang arbitrase.

Sekjen KPSI Hinca Panjaitan mengatakan, Kongres Tahunan PSSI oleh Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) tetap dilaksanakan sesuai jadwal yaitu di Hotel Horison Bandung, 21 Januari nanti.

Kongres Tahunan PSSI akan membahas beberapa agenda, diantaranya pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding guna persiapan Kongres Luar Biasa (KLB) yang rencananya digelar di Surabaya, 6 Maret mendatang.

Pewarta : -
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024