Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menyalurkan sebanyak 1.100 paket sembako kepada nelayan sebagai upaya membantu pemenuhan kebutuhan selama musim paceklik karena tak bisa melaut.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Senin, menyampaikan keprihatinannya saat nelayan belum bisa melaut akibat kondisi cuaca ekstrem.
Musim barat, yang biasanya berlangsung dari Desember 2024 hingga Februari 2025 membawa cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi, angin kencang, dan curah hujan deras yang menyulitkan nelayan untuk melaut sehingga berdampak pada penghasilan mereka.
"Kami menyadari bapak-bapak semuanya, masa seperti ini menjadi satu tantangan bagi panjenengan. Kami menyadari sehingga setiap akhir tahun seperti ini dari Dinas Perikanan memberikan bantuan," kata Ita, sapaan akrabnya.
Ia berharap, para nelayan memiliki kegiatan lain di samping mengandalkan hasil tangkapan ikan, sebagai upaya mengantisipasi jika musim paceklik yang membuat tidak bisa melaut.
"Mungkin nanti kalau pada saat musim barat seperti ini, panjenenganada kegiatan-kegiatan lain yang untuk bisa juga menambah penghasilan. Nanti satu per satu akan kami bantu, tentu kami 'support'," katanya.
Diakuinya, bantuan tersebut memang tidak bisa membantu sepenuhnya, namun Pemkot Semarang akan terus berupaya melalui sejumlah program lain.
Ia mengatakan, banyak program kerja yang telah dikerjakan bagi nelayan di Tambak Lorok baik, dari pemerintah pusat dan pemerintah kota.
Di antaranya, mulai pembangunan "sheet pile", hingga aspirasi warga terkait pembangunan pemecah dan penahan ombak atau "growing" yang telah diakomodasi oleh anggota DPR RI Komisi V Herviano.
Bahkan, Ita juga mengungkapkan Pemkot Semarang telah menyiapkan peraturan wali kota terkait beasiswa bagi anak nelayan dan petani.
"Jadi, saya meninggalkan kenang-kenangan buat panjenengan. Kota Semarang sudah mengeluarkan Peraturan Wali kota untuk memberikan beasiswa untuk anak nelayan dan anak petani," katanya.
Lebih lanjut, ia menginstruksikan pada Dinas Perikanan dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memberikan sosialisasi agar anak-anak nelayan juga menerima manfaat.
Bantuan paket sembako disalurkan kepada 813 nelayan di wilayah timur, seperti di Kudu, Trimulyo, dan Tanjungmas, serta 287 nelayan di wilayah barat, seperti di Tugurejo, Karanganyar, dan Mangunharjo yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang.
Baca juga: Anggota polisi penembak siswa di Semarang jalani sidang etik