Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyerahkan bantuan sembako dan bahan pokok lainnya kepada ratusan warga terdampak tanggul Sungai Meduri Bremi jebol yang menyebabkan banjir di Kota Pekalongan.
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana di Pekalongan, Selasa, mengatakan pihaknya akan memantau perkembangan kesehatan masyarakat yang saat ini sedang mengungsi di sejumlah posko pengungsian.
"Kami akan terus pantau perkembangan kesehatan masyarakat yang mengungsi. Di dekat lokasi pengungsian, selain didirikan dapur umum juga disediakan posko kesehatan sehingga bisa terus memantau kesehatan warga," katanya.
Ia mengatakan semula ketinggian air yang merendam 1.307 rumah warga di Kelurahan Pasirkraton Kramat ini mencapai sekitar satu meter tetapi saat ini genangan air sudah mulai surut dengan ketinggian sekitar 50 centimeter.
Saat ini, kata dia, tanggul sungai yang jebol sudah ditambal sambil menunggu penanganan permanen.
"Penanganan permanen tetap akan dilakukan. Langkah yang kami lakukan sekarang adalah menyedot air yang ada di sekitar lokasi terdampak untuk dikembalikan ke sungai," katanya.
Nana Sudjana juga menyerahkan bantuan senilai Rp276,72 juta pada warga terdampak banjir yang berasal dari Dinas Sosial Jateng berupa sembako dan bahan pokok senilai Rp80,75 juta serta bantuan APBD Pemprov Jateng berupa sembako dan bahan pokok senilai Rp11,56 juta.
Selain itu, Dewan Pengurus Korpri Jateng senilai Rp22,7 juta, Dinas Ketahanan Pangan berupa beras senilai Rp92,52 juta, dan Kementerian Sosial berupa bahan makanan pokok dan peralatan rumah tangga senilai Rp69,19 juta.
Bantuan juga diberikan kepada 3.813 jiwa warga terdampak banjir di empat desa di Kabupaten Pekalongan, yakni Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, dan Karangjompo.
"Namun, banjir di kawasan tersebut lekas surut sehingga jumlah pengungsinya tidak banyak," katanya.
Baca juga: Pekalongan salurkan bantuan logistik warga terdampak tanggul jebol