Solo (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Hartono menyatakan peringkat universitas tersebut naik pada QS Asia Rankings 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Rektor UNS Hartono di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan UNS menempati peringkat 221 Asia dan 55 Asia Tenggara.
"Peringkat ini naik signifikan dari peringkat 301-350 QS Asia Rankings 2024, yang artinya peringkat UNS naik 80 posisi. Demikian juga di level Asia Tenggara, juga meningkat pesat di mana di tahun sebelumnya berada di peringkat 62 menjadi peringkat 55," katanya.
Ia mengatakan indikator yang meningkat signifikan untuk UNS di antaranya adalah reputasi akademik, pertukaran mahasiswa, dan reputasi dari pengguna lulusan.
Terkait hal itu, ia mengapresiasi kerja keras seluruh sivitas akademika untuk memajukan prestasi UNS.
"Kami menargetkan, UNS minimal bisa masuk dalam top 200 Asia di tahun depan," katanya.
Sementara itu, QS Asia Rankings merupakan pemeringkatan di level Asia dari Quacquarelli Symonds (QS) yang merupakan lembaga pemeringkatan perguruan tinggi yang berbasis di Inggris. Pada edisi kali ini, ada 984 perguruan tinggi di Asia yang masuk dalam QS Asia Rankings 2025 termasuk di dalamnya ada 73 perguruan tinggi dari Indonesia.
Indikator yang digunakan dalam QS Asia Rankings 2025 terdiri dari reputasi akademik terdiri dari 30 persen, sitasi perpaper 10 persen, paper perdosen 5 persen, reputasi dari pengguna lulusan 20 persen, rasio dosen dan mahasiswa 10 persen, proporsi dosen dengan pendidikan doktor 5 persen.
Selain itu juga jaringan riset internasional 10 persen, mahasiswa pertukaran inbound, mahasiswa pertukaran outbound, rasio mahasiswa internasional, dan rasio dosen internasional masing-masing 2,5 persen.
Baca juga: BWI tingkatkan literasi warga kampus UNS terkait wakaf
Rektor UNS Hartono di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan UNS menempati peringkat 221 Asia dan 55 Asia Tenggara.
"Peringkat ini naik signifikan dari peringkat 301-350 QS Asia Rankings 2024, yang artinya peringkat UNS naik 80 posisi. Demikian juga di level Asia Tenggara, juga meningkat pesat di mana di tahun sebelumnya berada di peringkat 62 menjadi peringkat 55," katanya.
Ia mengatakan indikator yang meningkat signifikan untuk UNS di antaranya adalah reputasi akademik, pertukaran mahasiswa, dan reputasi dari pengguna lulusan.
Terkait hal itu, ia mengapresiasi kerja keras seluruh sivitas akademika untuk memajukan prestasi UNS.
"Kami menargetkan, UNS minimal bisa masuk dalam top 200 Asia di tahun depan," katanya.
Sementara itu, QS Asia Rankings merupakan pemeringkatan di level Asia dari Quacquarelli Symonds (QS) yang merupakan lembaga pemeringkatan perguruan tinggi yang berbasis di Inggris. Pada edisi kali ini, ada 984 perguruan tinggi di Asia yang masuk dalam QS Asia Rankings 2025 termasuk di dalamnya ada 73 perguruan tinggi dari Indonesia.
Indikator yang digunakan dalam QS Asia Rankings 2025 terdiri dari reputasi akademik terdiri dari 30 persen, sitasi perpaper 10 persen, paper perdosen 5 persen, reputasi dari pengguna lulusan 20 persen, rasio dosen dan mahasiswa 10 persen, proporsi dosen dengan pendidikan doktor 5 persen.
Selain itu juga jaringan riset internasional 10 persen, mahasiswa pertukaran inbound, mahasiswa pertukaran outbound, rasio mahasiswa internasional, dan rasio dosen internasional masing-masing 2,5 persen.
Baca juga: BWI tingkatkan literasi warga kampus UNS terkait wakaf