Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menggenapi prestasinya menjadi nomer satu di Indonesia berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh QS Asia University Rankings 2022.
Rektor UI, Prof Ari Kuncoro dalam keterangannya, Rabu, menanggapi positif hasil yang dirilis QS Asia University Rangkings 2022 tersebut.
“Terima kasih kepada seluruh sivitas akademika UI atas semua kerja keras selama ini, sehingga UI menjadi perguruan tinggi peringkat pertama di Indonesia," katanya.
Baca juga: UI luncurkan Isolasinfo, aplikasi bagi pasien isoman
Meskipun demikian, Prof. Ari mengingatkan hasil yang didapatkan ini, jangan membuat berpuas diri. Terus tingkatkan kinerja, dan mari bersama-sama mewujudkan UI menjadi yang terbaik di Asia Tenggara dan semakin diperhitungkan di skala global.
Pada rilis yang dikeluarkan lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia ini kemarin, UI berada di posisi puncak di Indonesia, peringkat ke-11 di Asia Tenggara, dan menempati peringkat 56 di Asia dengan overall score 58,1. Informasi ini bisa dilihat pada laman https://www.topuniversities.com/universityrankings/asian-university-rankings/2022.
QS Quacquarelli Symonds, think-tank pendidikan tinggi global dan penyusun portofolio peringkat universitas yang paling banyak dikonsultasikan di dunia, merilis edisi keempat belas dari daftar tahunan lembaga pendidikan tinggi terbaik di Asia.
National University of Singapore dinobatkan sebagai universitas terbaik di Asia, selama empat tahun berturut-turut. Penilaian dilakukan oleh QS 2022 terhadap 687 universitas di Asia, termasuk empat puluh entri baru.
Dalam tabel yang disampaikan, QS 2022 menjelaskan sebelas indikator utama kinerja universitas, yang mencakup kedudukan akademik, kelayakan kerja lulusan, kualitas dan produktivitas penelitian, internasionalisasi di kampus, dan keragaman kolaborasi internasional masing-masing institusi.
Ada 33 universitas Indonesia dalam pemeringkatan edisi kali ini, 16 universitas mencapai peringkat lebih tinggi tahun ini, 14 universitas peringkat lebih rendah, dan tiga universitas merupakan entri baru.
Baca juga: Akademisi UI: Candi Borobudur lumbung ilmu pengetahuan dan budaya
Akademisi internasional maupun pemberi kerja menghargai institusi terkemuka di Indonesia, empat masuk dalam 100 besar untuk reputasi akademik, dan enam untuk reputasi pemberi kerja.
UI (peringkat 56 dari 250 perguruan tinggi di Asia) menjadi perguruan tinggi terdepan dan telah naik tiga tempat dari tahun ke tahun. UI juga merupakan universitas di Indonesia yang disukai oleh 75.000 pemberi kerja internasional yang disurvei oleh QS, dan menempati peringkat ke-44 dalam indikator Reputasi Pemberi Kerja.
Universitas Indonesia meraih peringkat terbaik kedua dalam indikator Reputasi Akademik, berdasarkan survei terhadap 130.000 akademisi, menempati peringkat ke-43, terdapat dua universitas lokal lainnya masuk dalam top 50 dan dua lainnya masuk 100 besar.
Peringkat terbaik Universitas Indonesia pada level indikator berada pada Outbound Exchange Students dengan peringkat 22 secara regional, sedangkan Inbound Echange Students menduduki peringkat 31.
Ben Sowter, Director of Research QS mengatakan pada edisi tahun ini dalam perbandingan universitas-universitas di Asia menunjukkan bahwa universitas-universitas terbaik di Indonesia sedang menikmati rekognisi dari komunitas akademik global dan manajer perekrutan internasional.
Untuk peningkatan selanjutnya, para pemimpin pendidikan tinggi Indonesia harus membangun kemampuan
Baca juga: FTUI kembangkan termometer otomatis untuk skrining COVID-19
Berita Terkait
Formula E perpanjang inisiatif FIA Girls on Track pada musim 2024
Selasa, 12 Desember 2023 10:00 Wib
Aturan baru FIA larang Hamilton kenakan kaus "Breonna Taylor"
Minggu, 27 September 2020 17:25 Wib
FIA investigasi Hamilton dalam kasus kaus GP Tuscan
Selasa, 15 September 2020 5:11 Wib
Racing Poin ajukan banding terkait kasus 'penjiplakan' komponen
Minggu, 9 Agustus 2020 13:13 Wib
FIA setujui batas anggaran tim F1 dan sejumlah aturan baru untuk musim 2021
Kamis, 28 Mei 2020 14:54 Wib
FIA perpanjang masa shutdown balapan Formula 1
Rabu, 29 April 2020 8:49 Wib
FIA larang sistem kemudi DAS Mercedes musim 2021
Rabu, 1 April 2020 8:49 Wib
Formula 1 cabut larangan pembatasan variasi desain helm pebalap
Sabtu, 7 Maret 2020 7:19 Wib