Magelang (ANTARA) - Forum Zakat Jawa Tengah (Jateng) mengadakan Jambore IX di TKL Eco Park Magelang pada 18-19 Oktober 2024.
Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Wilayah Jateng Imam Buchori di Magelang, Jumat, mengapresiasi kegiatan Jambore IX Amil Zakat dan diharapkan terus berlanjut pada tahun mendatang.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 80 peserta dari 22 lembaga amil zakat se-Jateng dengan tema "Amil Hebat, Indonesia Gemilang".
"Kantor Kementerian Agama Provinsi Jateng mendorong supaya kita berjalan seiring bersama, sehingga program pemerintah berkaitan dengan pengentasan kemiskinan dan mungkin darurat atau bencana juga bisa teratasi dengan baik," katanya.
Menurut dia, kegiatan itu suatu saat perlu dilakukan bersama-sama untuk Jawa Tengah. Dalam hal ini diperlukan kolaborasi dan sinergi dengan Dinas Sosial dan yang lainnya.
Selain itu, kata dia, dengan adanya kegiatan ini dapat mendukung standarisasi amil dan lembaga amil zakat pun bisa bersatu.
"Kemenag sebagai lembaga pemerintah mendorong lembaga amil zakat bisa bersinergi dengan Baznas sehingga dapat bersama-sama mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah. Sinergisitas perlu dibangun antarlembaga amil zakat dan pemerintah, bisa seiring sejalan dengan program pemerintah," katanya.
Ia berharap dengan pertemuan amil se-Jateng ini dapat meningkatkan sumber daya manusia dan saling sebar informasi.
"Kegiatan jambore ini sebagai motivasi dan antarlembaga amil zakat bisa berkompetisi yang baik," katanya.
Ketua Forum Amil Zakat Jawa Tengah Sidiq Ansori mengatakan kegiatan jambore ini rutin dilaksanakan sebagai bentuk silaturahim dan penyegaran para amil yang kesehariannya disibukkan dengan zakat.
"Kegiatan ini diadakan untuk membahas tata kelola dan tantangan amil zakat. Selain itu, juga membahas kredibilitas lembaga amil zakat," katanya.
Untuk menghadapi tantangan di masyarakat, kata dia, Forum Zakat mendorong amil zakat untuk berinovasi didukung dengan amil zakat yang didominasi generasi muda.
"Kebanyakan amil zakat ini masih muda-muda maka memiliki inovasi cukup bagus. Sehingga, zakat tidak hanya sekadar paket konsumtif tetapi ide-ide kreatif lainnya dapat menarik masyarakat untuk mempercayakan zakatnya," kata dia.
Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Wilayah Jateng Imam Buchori di Magelang, Jumat, mengapresiasi kegiatan Jambore IX Amil Zakat dan diharapkan terus berlanjut pada tahun mendatang.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 80 peserta dari 22 lembaga amil zakat se-Jateng dengan tema "Amil Hebat, Indonesia Gemilang".
"Kantor Kementerian Agama Provinsi Jateng mendorong supaya kita berjalan seiring bersama, sehingga program pemerintah berkaitan dengan pengentasan kemiskinan dan mungkin darurat atau bencana juga bisa teratasi dengan baik," katanya.
Menurut dia, kegiatan itu suatu saat perlu dilakukan bersama-sama untuk Jawa Tengah. Dalam hal ini diperlukan kolaborasi dan sinergi dengan Dinas Sosial dan yang lainnya.
Selain itu, kata dia, dengan adanya kegiatan ini dapat mendukung standarisasi amil dan lembaga amil zakat pun bisa bersatu.
"Kemenag sebagai lembaga pemerintah mendorong lembaga amil zakat bisa bersinergi dengan Baznas sehingga dapat bersama-sama mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah. Sinergisitas perlu dibangun antarlembaga amil zakat dan pemerintah, bisa seiring sejalan dengan program pemerintah," katanya.
Ia berharap dengan pertemuan amil se-Jateng ini dapat meningkatkan sumber daya manusia dan saling sebar informasi.
"Kegiatan jambore ini sebagai motivasi dan antarlembaga amil zakat bisa berkompetisi yang baik," katanya.
Ketua Forum Amil Zakat Jawa Tengah Sidiq Ansori mengatakan kegiatan jambore ini rutin dilaksanakan sebagai bentuk silaturahim dan penyegaran para amil yang kesehariannya disibukkan dengan zakat.
"Kegiatan ini diadakan untuk membahas tata kelola dan tantangan amil zakat. Selain itu, juga membahas kredibilitas lembaga amil zakat," katanya.
Untuk menghadapi tantangan di masyarakat, kata dia, Forum Zakat mendorong amil zakat untuk berinovasi didukung dengan amil zakat yang didominasi generasi muda.
"Kebanyakan amil zakat ini masih muda-muda maka memiliki inovasi cukup bagus. Sehingga, zakat tidak hanya sekadar paket konsumtif tetapi ide-ide kreatif lainnya dapat menarik masyarakat untuk mempercayakan zakatnya," kata dia.