Magelang (ANTARA) - Buku Penunjang Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila (P5) Magelang dengan tema Bhinneka Tunggal Ika secara resmi diluncurkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto.
Adi Waryanto di Magelang, Kamis, mengatakan bahwa pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan harus diselenggarakan untuk peningkatan pengamalan Pancasila, menjawab tantangan zaman dan permasalahan ideologis yang dapat mengancam keutuhan dan kebinekaan dengan memberikan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dasar Pancasila.
"Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah menyatakan bahwa struktur kurikulum memuat intrakurikuler dan kokurikuler serta dapat memuat ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan," katanya.
Adi menjelaskan bahwa kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk penguatan, pendalaman, atau pengayaan kegiatan intrakurikuler dalam rangka pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Kegiatan kokurikuler tersebut paling sedikit dilaksanakan dalam bentuk projek penguatan profil pelajar Pancasila (pada pendidikan kesetaraan dalam bentuk pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila).
Untuk itu, kehadiran Buku P5 dengan tema Bhinneka Tunggal Ika yang bertopik Perdamaian dan Antikekerasan bisa dipraktikkan menjadi rujukan bagi siswa, guru, dan orang tua untuk dapat membangun pelajar Pancasila yang berbineka tunggal ika dengan penuh perdamaian dan jauh dari kekerasan.
Ia berharap buku ini makin memotivasi siswa, guru, orang tua, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas mulia membangun pelajar Pancasila, termasuk melalui upaya mendidik dan memberdayakan masyarakat untuk berperan serta mencegah tindak kekerasan dengan mengedepankan perdamaian di Kabupaten Magelang.
Wakapolresta Magelang AKBP Imam Syafi'i mengatakan bahwa launching Buku P5 untuk pelajar di Kabupaten Magelang yang artinya buku proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
"Kami bersama stakeholder lainnya berjuang dalam rangka untuk mencegah terjadinya kekerasan pelajar," jelasnya.
Buku ini berisi tentang pendidikan karakter untuk para pelajar, dan ini merupakan satu-satunya. Dalam hal ini Polresta Magelang mengawali di Jawa Tengah.
"Semoga ikhtiar ini bisa menjadi langkah awal untuk mengurangi, mencegah, dan kalau bisa menghilangkan kekerasan pelajar di lingkungan Kabupaten Magelang," katanya.
Baca juga: Polres Magelang Kota Tahan Pemuda miliki 200 gram sabu
Adi Waryanto di Magelang, Kamis, mengatakan bahwa pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan harus diselenggarakan untuk peningkatan pengamalan Pancasila, menjawab tantangan zaman dan permasalahan ideologis yang dapat mengancam keutuhan dan kebinekaan dengan memberikan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dasar Pancasila.
"Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah menyatakan bahwa struktur kurikulum memuat intrakurikuler dan kokurikuler serta dapat memuat ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan," katanya.
Adi menjelaskan bahwa kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk penguatan, pendalaman, atau pengayaan kegiatan intrakurikuler dalam rangka pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Kegiatan kokurikuler tersebut paling sedikit dilaksanakan dalam bentuk projek penguatan profil pelajar Pancasila (pada pendidikan kesetaraan dalam bentuk pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila).
Untuk itu, kehadiran Buku P5 dengan tema Bhinneka Tunggal Ika yang bertopik Perdamaian dan Antikekerasan bisa dipraktikkan menjadi rujukan bagi siswa, guru, dan orang tua untuk dapat membangun pelajar Pancasila yang berbineka tunggal ika dengan penuh perdamaian dan jauh dari kekerasan.
Ia berharap buku ini makin memotivasi siswa, guru, orang tua, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas mulia membangun pelajar Pancasila, termasuk melalui upaya mendidik dan memberdayakan masyarakat untuk berperan serta mencegah tindak kekerasan dengan mengedepankan perdamaian di Kabupaten Magelang.
Wakapolresta Magelang AKBP Imam Syafi'i mengatakan bahwa launching Buku P5 untuk pelajar di Kabupaten Magelang yang artinya buku proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
"Kami bersama stakeholder lainnya berjuang dalam rangka untuk mencegah terjadinya kekerasan pelajar," jelasnya.
Buku ini berisi tentang pendidikan karakter untuk para pelajar, dan ini merupakan satu-satunya. Dalam hal ini Polresta Magelang mengawali di Jawa Tengah.
"Semoga ikhtiar ini bisa menjadi langkah awal untuk mengurangi, mencegah, dan kalau bisa menghilangkan kekerasan pelajar di lingkungan Kabupaten Magelang," katanya.
Baca juga: Polres Magelang Kota Tahan Pemuda miliki 200 gram sabu