Solo (ANTARA) - Tokoh agama di Solo, Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk menciptakan kondusivitas menjelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta KH Abdul Aziz Ahmad di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengimbau masyarakat untuk menciptakan iklim kondusif, aman, damai, tenteram, dan sejahtera saat penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
Menurut dia, meski beda pilihan tetapi setiap pemilih harus tetap menjaga kerukunan.
“Siapapun nanti pemenangnya, mari wujudkan kerukunan di antara kita,” katanya.
Sementara itu, salah satu tokoh organisasi masyarakat Islam Kota Surakarta Yusuf Suparno mengatakan ketika memilih calon pemimpin harus sesuai dengan kata hati.
“Kami menghormati masing-masing daerah, ada pasangan calon (paslon) yang oleh sebagian ulama dan tokoh umat Islam mendukung mereka karena dinilai amanah dan memiliki karakter yang baik,” katanya.
Ia mengatakan ketika pemimpin bisa membawa manfaat positif maka bisa dipilih.
“Kalau tidak ada yang direkomendasi, silahkan kembali ke pribadi masing-masing,” katanya.
Ia berharap pada pilkada kali ini akan terlahir pemimpin yang berjiwa nasionalis, agamis, dan bisa membawa kedamaian bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Jangan sampai memilih pemimpin yang mengakibatkan carut-marut NKRI bahkan cenderung sampai terpecah-belah,” katanya.
Terkait hal itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo meminta seluruh pihak untuk bersatu menjaga keamanan dan ketertiban selama masa kampanye hingga hari pemilihan.
Ia mengatakan menjaga keamanan pada pilkada bukan hanya tugas kepolisian tetapi juga butuh peran dari masyarakat.
“Dalam hal ini kami butuh dukungan semua pihak serta kerja sama yang harmonis antara masyarakat, pemerintah, dan peserta pemilu. Ini sangat penting untuk menciptakan pilkada damai,” katanya.
Baca juga: Pasangan Bowo-Fuad silaturahim ke tokoh agama
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta KH Abdul Aziz Ahmad di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengimbau masyarakat untuk menciptakan iklim kondusif, aman, damai, tenteram, dan sejahtera saat penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
Menurut dia, meski beda pilihan tetapi setiap pemilih harus tetap menjaga kerukunan.
“Siapapun nanti pemenangnya, mari wujudkan kerukunan di antara kita,” katanya.
Sementara itu, salah satu tokoh organisasi masyarakat Islam Kota Surakarta Yusuf Suparno mengatakan ketika memilih calon pemimpin harus sesuai dengan kata hati.
“Kami menghormati masing-masing daerah, ada pasangan calon (paslon) yang oleh sebagian ulama dan tokoh umat Islam mendukung mereka karena dinilai amanah dan memiliki karakter yang baik,” katanya.
Ia mengatakan ketika pemimpin bisa membawa manfaat positif maka bisa dipilih.
“Kalau tidak ada yang direkomendasi, silahkan kembali ke pribadi masing-masing,” katanya.
Ia berharap pada pilkada kali ini akan terlahir pemimpin yang berjiwa nasionalis, agamis, dan bisa membawa kedamaian bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Jangan sampai memilih pemimpin yang mengakibatkan carut-marut NKRI bahkan cenderung sampai terpecah-belah,” katanya.
Terkait hal itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo meminta seluruh pihak untuk bersatu menjaga keamanan dan ketertiban selama masa kampanye hingga hari pemilihan.
Ia mengatakan menjaga keamanan pada pilkada bukan hanya tugas kepolisian tetapi juga butuh peran dari masyarakat.
“Dalam hal ini kami butuh dukungan semua pihak serta kerja sama yang harmonis antara masyarakat, pemerintah, dan peserta pemilu. Ini sangat penting untuk menciptakan pilkada damai,” katanya.
Baca juga: Pasangan Bowo-Fuad silaturahim ke tokoh agama