Semarang (ANTARA) - Di era kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), banyak orang yang masih meragukan kemampuan AI di bidang kreatif, seperti menulis dan menggambar. Namun, Tim CyberAI Kota Semarang--melalui program Fasilitator Perubahan Tanoto Foundation--berhasil membuktikan bahwa AI bukan hanya sekadar alat, melainkan juga penggerak inovasi, terutama di dunia pendidikan.
Selama dua bulan terakhir, Tim CyberAI telah mendampingi guru-guru dari beberapa sekolah dasar di Kota Semarang untuk menciptakan buku bacaan digital. Proyek ini bertujuan meningkatkan minat baca siswa dengan menyediakan buku-buku berkualitas yang dapat diakses secara digital dengan mudah.
Dalam pelatihan intensif yang mereka berikan, Tim CyberAI mengajarkan cara memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas visual dan menulis buku bacaan sesuai tingkat kemampuan anak. Pelatihan ini dilakukan baik secara daring maupun tatap muka, dengan umpan balik langsung untuk membantu para guru menyempurnakan karya mereka.
Pada kunjungan terakhir, yang berlangsung pada Jumat, 20 September 2024, Tim CyberAI memberikan pendampingan di SDN Jomblang 03, Kota Semarang. Dalam sesi ini, Tanoto Fellow Regional Jawa turut hadir, menyaksikan secara langsung bagaimana para guru dibimbing menggunakan AI.
Salah satu momen menarik dalam sesi ini adalah saat para guru menggunakan aplikasi Canva dan ChatGPT untuk menciptakan visual sesuai cerita yang mereka tulis. Guru-guru yang sebelumnya merasa kesulitan menggambar kini dengan mudah bisa mendapatkan hasil sesuai imajinasi mereka. Ini membuktikan bahwa teknologi dapat melampaui batasan kreativitas dan membuka peluang baru bagi para guru untuk mengajar dan berkreasi dengan lebih efektif.
Salah satu karya yang lahir dari proyek ini adalah buku digital berjudul "Warak Ngendog" dan "Telur Ajaib" karya Ibu Methania, guru di SDN Jomblang 03. Buku ini bercerita tentang persahabatan dengan menggunakan ikon hewan mitologi Kota Semarang – Warak Ngendog.
Safira Destia, siswa kelas VI A, merasa antusias setelah membaca buku ini. "Aku sangat senang membaca buku "Warak Ngendog" dan "Telur Ajaib". Ceritanya menarik dan seru! Aku juga ingin belajar seperti Bu Metha supaya bisa membuat buku cerita,” katanya penuh semangat.
Apresiasi juga datang dari Widya Wigati Putriyadi, S.Pd., guru kelas VI A. "Buku cerita yang ditulis oleh Bu Methania sangat inspiratif. Dengan gambar-gambar yang menarik, buku ini membuat anak-anak semakin bersemangat membaca," ungkapnya.
Kepala Sekolah SDN Jomblang 03, Bakdiyah, S.Pd., pun menyampaikan kebanggaannya. “Dengan dukungan dari Tim CyberAI, Bu Metha dan Pak Yoga telah menghasilkan karya yang luar biasa bermanfaat bagi siswa-siswi di sekolah kami. Semoga dengan program ini, capaian literasi pada Rapor Pendidikan sekolah kami terus meningkat," harapnya.
Proyek ini membuktikan bahwa teknologi, terutama AI, memiliki peran besar dalam mendukung dan memajukan pendidikan, sekaligus membantu menciptakan karya-karya kreatif yang lebih menarik dan bermanfaat. ***
*Penulis adalah Tanoto Fellow 2024
Selama dua bulan terakhir, Tim CyberAI telah mendampingi guru-guru dari beberapa sekolah dasar di Kota Semarang untuk menciptakan buku bacaan digital. Proyek ini bertujuan meningkatkan minat baca siswa dengan menyediakan buku-buku berkualitas yang dapat diakses secara digital dengan mudah.
Dalam pelatihan intensif yang mereka berikan, Tim CyberAI mengajarkan cara memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas visual dan menulis buku bacaan sesuai tingkat kemampuan anak. Pelatihan ini dilakukan baik secara daring maupun tatap muka, dengan umpan balik langsung untuk membantu para guru menyempurnakan karya mereka.
Pada kunjungan terakhir, yang berlangsung pada Jumat, 20 September 2024, Tim CyberAI memberikan pendampingan di SDN Jomblang 03, Kota Semarang. Dalam sesi ini, Tanoto Fellow Regional Jawa turut hadir, menyaksikan secara langsung bagaimana para guru dibimbing menggunakan AI.
Salah satu momen menarik dalam sesi ini adalah saat para guru menggunakan aplikasi Canva dan ChatGPT untuk menciptakan visual sesuai cerita yang mereka tulis. Guru-guru yang sebelumnya merasa kesulitan menggambar kini dengan mudah bisa mendapatkan hasil sesuai imajinasi mereka. Ini membuktikan bahwa teknologi dapat melampaui batasan kreativitas dan membuka peluang baru bagi para guru untuk mengajar dan berkreasi dengan lebih efektif.
Salah satu karya yang lahir dari proyek ini adalah buku digital berjudul "Warak Ngendog" dan "Telur Ajaib" karya Ibu Methania, guru di SDN Jomblang 03. Buku ini bercerita tentang persahabatan dengan menggunakan ikon hewan mitologi Kota Semarang – Warak Ngendog.
Safira Destia, siswa kelas VI A, merasa antusias setelah membaca buku ini. "Aku sangat senang membaca buku "Warak Ngendog" dan "Telur Ajaib". Ceritanya menarik dan seru! Aku juga ingin belajar seperti Bu Metha supaya bisa membuat buku cerita,” katanya penuh semangat.
Apresiasi juga datang dari Widya Wigati Putriyadi, S.Pd., guru kelas VI A. "Buku cerita yang ditulis oleh Bu Methania sangat inspiratif. Dengan gambar-gambar yang menarik, buku ini membuat anak-anak semakin bersemangat membaca," ungkapnya.
Kepala Sekolah SDN Jomblang 03, Bakdiyah, S.Pd., pun menyampaikan kebanggaannya. “Dengan dukungan dari Tim CyberAI, Bu Metha dan Pak Yoga telah menghasilkan karya yang luar biasa bermanfaat bagi siswa-siswi di sekolah kami. Semoga dengan program ini, capaian literasi pada Rapor Pendidikan sekolah kami terus meningkat," harapnya.
Proyek ini membuktikan bahwa teknologi, terutama AI, memiliki peran besar dalam mendukung dan memajukan pendidikan, sekaligus membantu menciptakan karya-karya kreatif yang lebih menarik dan bermanfaat. ***
*Penulis adalah Tanoto Fellow 2024