Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan dukungannya terhadap audisi umum beasiswa bulu tangkis yang diselenggarakan Persatuan Bulutangkis (PB) Djarum Kudus, untuk menjaring bibit muda bulu tangkis.
"Kami tentu mengapresiasi karena ada pihak swasta yang peduli terhadap regenerasi atlet bulu tangkis. Tentunya audisi tersebut bertujuan untuk bibit berprestasi dari berbagai daerah, termasuk dari Kudus," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada di Kudus, Kamis.
Ia berharap audisi tersebut juga bisa menjadi penyemangat atlet bulu tangkis asal Kudus untuk berlatih keras agar bisa bersaing untuk diterima di klub PB Djarum yang sudah berhasil mencetak atlet bulu tangkis berkelas dunia.
Agar minat masyarakat terhadap bulu tangkis juga meningkat, dia berharap, PB Djarum Kudus juga membantu menumbuhkan perbulutangkisan di tingkat lokal Kudus dengan menggelar kegiatan pencarian bakat di tingkat sekolah dasar.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengungkapkan audisi tahun ini mendapatkan respons luar biasa, karena pesertanya mencapai 1.966 pendaftar yang berasal dari berbagai daerah.
Ia mengakui atlet binaan PB Djarum yang berprestasi selama ini memang hasil kombinasi, antara hasil audisi umum dan pemanduan bakat.
"Seperti Kevin Sanjaya yang mendapatkan apresiasi masuk dalam Hall of Fame PB Djarum karena berbagai prestasi gemilang selama menjadi atlet bulutangkis kebanggaan Tanah Air merupakan hasil audisi umum. Sedangkan Tontowi Ahmad dan Mohammad Ahsan termasuk dua atlet binaan kami lewat hasil pemanduan bakat," ujarnya.
Untuk mendapatkan bibit unggul, pihaknya juga melibatkan legenda bulu tangkis Tanah Air. Di antaranya adalah Maria Kristin, Debby Susanto, Kevin Sanjaya, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Liem Swie King, Richard Mainaky, Ivana Lee, hingga Susy Susanti.
Maria Kristin, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 turut memantau sebagai Tim Pencari Bakat Atlet Putri mengapresiasi ribuan peserta yang telah berpeluh keringat mengerahkan seluruh kemampuan terbaik demi melaju ke tahap berikutnya.
Ia menilai bahwa tidak sedikit dari atlet belia memiliki teknik yang cukup baik dan daya juang tinggi.
"Audisi tahun ini cukup menarik, dengan usia yang masih muda ternyata semangatnya luar biasa dan tak jarang yang masih kecil U-11 juga tekniknya cukup bagus. Kriteria pilihan, untuk atlet putri dari segi teknik, footwork, dan yang penting juga daya juang di lapangan," ujarnya.
Pada Audisi Umum PB Djarum, Maria Kristin bersama Debby Susanto juga menjalani sesi meet and greet bersama peserta dari berbagai daerah di Tanah Air hari ini (12/9). Mereka menyapa, memberi tanda tangan, hingga berfoto bersama peserta audisi.
Debby Susanto mengakui dirinya bernostalgia teringat masa dahulu ketika masih belia dan bertemu dengan sosok atlet idola.
"Kami tentu mengapresiasi karena ada pihak swasta yang peduli terhadap regenerasi atlet bulu tangkis. Tentunya audisi tersebut bertujuan untuk bibit berprestasi dari berbagai daerah, termasuk dari Kudus," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada di Kudus, Kamis.
Ia berharap audisi tersebut juga bisa menjadi penyemangat atlet bulu tangkis asal Kudus untuk berlatih keras agar bisa bersaing untuk diterima di klub PB Djarum yang sudah berhasil mencetak atlet bulu tangkis berkelas dunia.
Agar minat masyarakat terhadap bulu tangkis juga meningkat, dia berharap, PB Djarum Kudus juga membantu menumbuhkan perbulutangkisan di tingkat lokal Kudus dengan menggelar kegiatan pencarian bakat di tingkat sekolah dasar.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengungkapkan audisi tahun ini mendapatkan respons luar biasa, karena pesertanya mencapai 1.966 pendaftar yang berasal dari berbagai daerah.
Ia mengakui atlet binaan PB Djarum yang berprestasi selama ini memang hasil kombinasi, antara hasil audisi umum dan pemanduan bakat.
"Seperti Kevin Sanjaya yang mendapatkan apresiasi masuk dalam Hall of Fame PB Djarum karena berbagai prestasi gemilang selama menjadi atlet bulutangkis kebanggaan Tanah Air merupakan hasil audisi umum. Sedangkan Tontowi Ahmad dan Mohammad Ahsan termasuk dua atlet binaan kami lewat hasil pemanduan bakat," ujarnya.
Untuk mendapatkan bibit unggul, pihaknya juga melibatkan legenda bulu tangkis Tanah Air. Di antaranya adalah Maria Kristin, Debby Susanto, Kevin Sanjaya, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Liem Swie King, Richard Mainaky, Ivana Lee, hingga Susy Susanti.
Maria Kristin, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 turut memantau sebagai Tim Pencari Bakat Atlet Putri mengapresiasi ribuan peserta yang telah berpeluh keringat mengerahkan seluruh kemampuan terbaik demi melaju ke tahap berikutnya.
Ia menilai bahwa tidak sedikit dari atlet belia memiliki teknik yang cukup baik dan daya juang tinggi.
"Audisi tahun ini cukup menarik, dengan usia yang masih muda ternyata semangatnya luar biasa dan tak jarang yang masih kecil U-11 juga tekniknya cukup bagus. Kriteria pilihan, untuk atlet putri dari segi teknik, footwork, dan yang penting juga daya juang di lapangan," ujarnya.
Pada Audisi Umum PB Djarum, Maria Kristin bersama Debby Susanto juga menjalani sesi meet and greet bersama peserta dari berbagai daerah di Tanah Air hari ini (12/9). Mereka menyapa, memberi tanda tangan, hingga berfoto bersama peserta audisi.
Debby Susanto mengakui dirinya bernostalgia teringat masa dahulu ketika masih belia dan bertemu dengan sosok atlet idola.