Solo (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Sampoerna Retail Community (SRC) mengajak masyarakat peduli lingkungan melalui program Bulan Bersih Surakarta.
Bulan Bersih Surakarta dilaksanakan di Kawasan Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, pada minggu lalu dengan melibatkan sekitar 500 relawan dari unsur masyarakat, pengusaha toko kelontong anggota SRC, dan Komunitas Bersih Solo.
Perwakilan dari Sampoerna untuk Indonesia Arief Triastika berharap kegiatan bersih-bersih lingkungan yang dilakukan di Kampung Batik Laweyan Surakarta bisa membawa dampak bagi masyarakat luas.
“Tentu harapan kami dari kegiatan ini bisa membawa hasil dan manfaat yang sama-sama bisa menjadi inspirasi bahwa satu yang kita lakukan secara sederhana bisa berdampak bagi masyarakat banyak,” katanya.
Di bawah payung program keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia, diusung tema Bulan Bersih Surakarta: Cintai Bumi, Kelola Sampah demi Kurangi Jejak Lingkungan, untuk Surakarta yang Lebih Indah.
Ia mengatakan kegiatan tersebut sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi, termasuk melalui kegiatan World Clean Up Day (Hari Bersih-Bersih Dunia).
“Kami juga aktif menggelar dan mendukung berbagai kegiatan, seperti edukasi mengenai kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya. Salah satu kegiatan tersebut ialah gerakan #SayaAjaBisa sejak 2018 untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan kepada masyarakat luas,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Komunikasi Kadin Surakarta Farid Sunarto mengapresiasi semangat para relawan yang peduli terhadap lingkungan.
“Senang sekali menyaksikan para relawan untuk peduli pada lingkungan,” katanya.
Ia mengatakan saat ini lingkungan menjadi perhatian yang serius, tidak hanya tingkat nasional tetapi juga internasional.
Ketua Harian Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan Setiawan Muhammad mengatakan kegiatan bersih-bersih kampung dan sungai selama ini sudah sering dilakukan.
“Namun yang dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa pihak baru sekali ini kami adakan di Kampung Batik Laweyan. Saya sangat berterima kasih, artinya peduli dengan lingkungan di kawasan Kampung Batik Laweyan,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan bersih-bersih juga menyasar ke Sungai Jenes karena banyak sampah yang tersangkut di bawah jembatan.
Sementara itu, dikatakannya, Bulan Bersih Surakarta diadakan sekaligus sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kampung Batik Laweyan yang jatuh pada 25 September 2024.
“Tanggal 25 besok ini kita pas 20 tahun Kampung Batik Laweyan. Ke depan ada rangkaian acara sampai menuju Hari Batik tanggal 2 Oktober,” katanya.
Bulan Bersih Surakarta dilaksanakan di Kawasan Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, pada minggu lalu dengan melibatkan sekitar 500 relawan dari unsur masyarakat, pengusaha toko kelontong anggota SRC, dan Komunitas Bersih Solo.
Perwakilan dari Sampoerna untuk Indonesia Arief Triastika berharap kegiatan bersih-bersih lingkungan yang dilakukan di Kampung Batik Laweyan Surakarta bisa membawa dampak bagi masyarakat luas.
“Tentu harapan kami dari kegiatan ini bisa membawa hasil dan manfaat yang sama-sama bisa menjadi inspirasi bahwa satu yang kita lakukan secara sederhana bisa berdampak bagi masyarakat banyak,” katanya.
Di bawah payung program keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia, diusung tema Bulan Bersih Surakarta: Cintai Bumi, Kelola Sampah demi Kurangi Jejak Lingkungan, untuk Surakarta yang Lebih Indah.
Ia mengatakan kegiatan tersebut sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi, termasuk melalui kegiatan World Clean Up Day (Hari Bersih-Bersih Dunia).
“Kami juga aktif menggelar dan mendukung berbagai kegiatan, seperti edukasi mengenai kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya. Salah satu kegiatan tersebut ialah gerakan #SayaAjaBisa sejak 2018 untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan kepada masyarakat luas,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Komunikasi Kadin Surakarta Farid Sunarto mengapresiasi semangat para relawan yang peduli terhadap lingkungan.
“Senang sekali menyaksikan para relawan untuk peduli pada lingkungan,” katanya.
Ia mengatakan saat ini lingkungan menjadi perhatian yang serius, tidak hanya tingkat nasional tetapi juga internasional.
Ketua Harian Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan Setiawan Muhammad mengatakan kegiatan bersih-bersih kampung dan sungai selama ini sudah sering dilakukan.
“Namun yang dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa pihak baru sekali ini kami adakan di Kampung Batik Laweyan. Saya sangat berterima kasih, artinya peduli dengan lingkungan di kawasan Kampung Batik Laweyan,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan bersih-bersih juga menyasar ke Sungai Jenes karena banyak sampah yang tersangkut di bawah jembatan.
Sementara itu, dikatakannya, Bulan Bersih Surakarta diadakan sekaligus sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kampung Batik Laweyan yang jatuh pada 25 September 2024.
“Tanggal 25 besok ini kita pas 20 tahun Kampung Batik Laweyan. Ke depan ada rangkaian acara sampai menuju Hari Batik tanggal 2 Oktober,” katanya.