Temanggung (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI telah melakukan survei untuk membangun sumur bor di lima desa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada bulan Juli 2024 di daerah yang selalu kesulitan air bersih saat kemarau.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Temanggung Heri Kardono di Temanggung, Kamis, menyampaikan lima desa yang disurvei tersebut yakni Desa Tanggulanom dan Desa Jetis di Kecamatan Selopamang, Desa Wonotirto dan Desa Bansari di Kecamatan Bulu, dan Desa Tlogopucang di Kecamatan Kandangan.
"Pemilihan desa-desa ini didasari oleh krisis air bersih yang parah, terutama saat musim kemarau," katanya.
Selama ini, kata dia, penduduk di lima desa tersebut sangat bergantung pada air hujan, sebuah kondisi yang menyulitkan mereka, terutama bagi warga Desa Tangglanom yang harus menggali air dari kedalaman tanah yang memerlukan biaya besar.
Ia menuturkan harapannya agar proyek pembangunan sumur bor ini segera terealisasi.
"Kami sangat berharap sumur bor ini bisa segera dibangun. Dengan adanya fasilitas ini, kami optimis masalah kekurangan air bersih di lima desa ini akan teratasi," katanya.
Pihaknya telah melakukan koordinasi yang intensif dengan Kemensos. Tim teknis dari Kemensos telah melakukan survei di lokasi pada 17-18 Juli 2024 dan telah mengidentifikasi titik-titik sumber air yang potensial di lima desa tersebut.
"Kami tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Sosial untuk memulai proses pembangunan," katanya.
Sumur bor yang akan dibangun diperkirakan akan memiliki kedalaman antara 30 hingga 50 meter. Selain sumur bor, kata dia, rencananya juga pembangunan bak penampungan air. Namun, distribusi pipa hingga ke rumah warga tidak termasuk dalam fase pembangunan ini.
Ia menyampaikan dengan adanya inisiatif ini, diharapkan krisis air bersih yang selama ini melanda lima desa tersebut bisa segera teratasi, membawa perubahan positif bagi kehidupan masyarakat setempat.
Baca juga: BPBD Cilacap usulkan pembangunan sumur bor di daerah rawan kekeringan
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Temanggung Heri Kardono di Temanggung, Kamis, menyampaikan lima desa yang disurvei tersebut yakni Desa Tanggulanom dan Desa Jetis di Kecamatan Selopamang, Desa Wonotirto dan Desa Bansari di Kecamatan Bulu, dan Desa Tlogopucang di Kecamatan Kandangan.
"Pemilihan desa-desa ini didasari oleh krisis air bersih yang parah, terutama saat musim kemarau," katanya.
Selama ini, kata dia, penduduk di lima desa tersebut sangat bergantung pada air hujan, sebuah kondisi yang menyulitkan mereka, terutama bagi warga Desa Tangglanom yang harus menggali air dari kedalaman tanah yang memerlukan biaya besar.
Ia menuturkan harapannya agar proyek pembangunan sumur bor ini segera terealisasi.
"Kami sangat berharap sumur bor ini bisa segera dibangun. Dengan adanya fasilitas ini, kami optimis masalah kekurangan air bersih di lima desa ini akan teratasi," katanya.
Pihaknya telah melakukan koordinasi yang intensif dengan Kemensos. Tim teknis dari Kemensos telah melakukan survei di lokasi pada 17-18 Juli 2024 dan telah mengidentifikasi titik-titik sumber air yang potensial di lima desa tersebut.
"Kami tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Sosial untuk memulai proses pembangunan," katanya.
Sumur bor yang akan dibangun diperkirakan akan memiliki kedalaman antara 30 hingga 50 meter. Selain sumur bor, kata dia, rencananya juga pembangunan bak penampungan air. Namun, distribusi pipa hingga ke rumah warga tidak termasuk dalam fase pembangunan ini.
Ia menyampaikan dengan adanya inisiatif ini, diharapkan krisis air bersih yang selama ini melanda lima desa tersebut bisa segera teratasi, membawa perubahan positif bagi kehidupan masyarakat setempat.
Baca juga: BPBD Cilacap usulkan pembangunan sumur bor di daerah rawan kekeringan