Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang langsung bergerak cepat memperbaiki sejumlah fasilitas umum di Balai Kota Semarang yang mengalami kerusakan, termasuk membersihkan coretan-coretan di tembok usai aksi demonstrasi pada Senin (26/8) petang.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Selasa, mengatakan bahwa sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) langsung bergerak cepat.
Di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Dinas Tata Ruang (Distaru), serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Bahkan, jajaran Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang juga turun, dibantu jajaran Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Barat dan Semarang Utara bahu membahu melakukan upaya pembenahan dan pembersihan di seputaran halaman depan balai kota.
Ita, sapaan akrab Hevearita mengakui adanya sejumlah fasilitas umum yang rusak akibat demonstrasi, antara lain perangkat CCTV di sisi depan gerbang balai kota, pot-pot tanaman, taman samping Gedung Co-Working Space (CES).
Bahkan, huruf-huruf yang bertuliskan Balai Kota juga dicopot, serta coretan di tembok, trotoar, serta pagar di gerbang Balai Kota Semarang.
"OPD terkait langsung memperbaiki beberapa fasilitas yang rusak seperti pagar, CCTV dan pot-pot bunga yang hancur dan menghapus coretan-coretan di tembok serta membersihkan sampah yang berserakan," katanya.
Upaya perbaikan dan pembersihan berlangsung sejak Senin (26/8) malam sehingga tidak mengganggu pelayanan masyarakat pada keesokan harinya.
Saat ini, kondisi di kawasan Balai Kota Semarang telah bersih, beberapa fasilitas umum telah selesai diperbaiki, dan pelayanan publik berjalan seperti biasa.
Sebelumnya, polisi membubarkan paksa demonstrasi mahasiswa yang digelar di depan kantor DPRD di kompleks Balai Kota Semarang, pada Senin (26/8).
Aksi mahasiswa dibubarkan paksa setelah sempat beberapa kali memanas antara kubu polisi dan mahasiswa.
Demonstrasi mahasiswa sebelumnya direncanakan digelar di depan kantor DPRD Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Namun, massa mahasiswa yang berkonvoi dengan sepeda motor hanya melewati depan kantor DPRD Jateng, dan memindahkan aksinya ke kantor DPRD Kota Semarang yang berlokasi di Jalan Pemuda.
Akibat aksi demo itu, dua pintu gerbang kompleks kantor yang berada satu lokasi dengan kantor Wali Kota Semarang rusak, beberapa pot bunga rusak, dan peserta demo juga mencoreti tembok dan pagar.
Polisi mengambil tindakan tegas dengan membubarkan aksi tersebut, dengan mendorong massa mahasiswa ke arah Utara di Jalan Pemuda dengan menggunakan mobil meriam air dan tembakan gas air mata.
Baca juga: Puluhan pelajar dan mahasiswa masih diperiksa di Mapolrestabes Semarang
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Selasa, mengatakan bahwa sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) langsung bergerak cepat.
Di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Dinas Tata Ruang (Distaru), serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Bahkan, jajaran Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang juga turun, dibantu jajaran Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Barat dan Semarang Utara bahu membahu melakukan upaya pembenahan dan pembersihan di seputaran halaman depan balai kota.
Ita, sapaan akrab Hevearita mengakui adanya sejumlah fasilitas umum yang rusak akibat demonstrasi, antara lain perangkat CCTV di sisi depan gerbang balai kota, pot-pot tanaman, taman samping Gedung Co-Working Space (CES).
Bahkan, huruf-huruf yang bertuliskan Balai Kota juga dicopot, serta coretan di tembok, trotoar, serta pagar di gerbang Balai Kota Semarang.
"OPD terkait langsung memperbaiki beberapa fasilitas yang rusak seperti pagar, CCTV dan pot-pot bunga yang hancur dan menghapus coretan-coretan di tembok serta membersihkan sampah yang berserakan," katanya.
Upaya perbaikan dan pembersihan berlangsung sejak Senin (26/8) malam sehingga tidak mengganggu pelayanan masyarakat pada keesokan harinya.
Saat ini, kondisi di kawasan Balai Kota Semarang telah bersih, beberapa fasilitas umum telah selesai diperbaiki, dan pelayanan publik berjalan seperti biasa.
Sebelumnya, polisi membubarkan paksa demonstrasi mahasiswa yang digelar di depan kantor DPRD di kompleks Balai Kota Semarang, pada Senin (26/8).
Aksi mahasiswa dibubarkan paksa setelah sempat beberapa kali memanas antara kubu polisi dan mahasiswa.
Demonstrasi mahasiswa sebelumnya direncanakan digelar di depan kantor DPRD Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Namun, massa mahasiswa yang berkonvoi dengan sepeda motor hanya melewati depan kantor DPRD Jateng, dan memindahkan aksinya ke kantor DPRD Kota Semarang yang berlokasi di Jalan Pemuda.
Akibat aksi demo itu, dua pintu gerbang kompleks kantor yang berada satu lokasi dengan kantor Wali Kota Semarang rusak, beberapa pot bunga rusak, dan peserta demo juga mencoreti tembok dan pagar.
Polisi mengambil tindakan tegas dengan membubarkan aksi tersebut, dengan mendorong massa mahasiswa ke arah Utara di Jalan Pemuda dengan menggunakan mobil meriam air dan tembakan gas air mata.
Baca juga: Puluhan pelajar dan mahasiswa masih diperiksa di Mapolrestabes Semarang