Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mulai menerima surat permohonan bantuan air bersih dari pemerintah desa yang terdampak kekeringan pada musim kemarau 2024.
"Kami sudah menerima surat permohonan bantuan air bersih dari Pemerintah Desa Petir dan Kaliajir, Kecamatan Purwanegara. Hingga saat ini memang baru dua desa tersebut yang mengajukan permohonan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Kamis.
Akan tetapi, pihaknya belum bisa menyalurkan bantuan air bersih untuk warga di dua desa tersebut karena belum tersedia tempat-tempat penampungan air bersih di lokasi distribusi.
Oleh karena itu, pihaknya telah meminta masing-masing pemerintah desa untuk menyiapkan titik-titik pendistribusian berikut tempat penampungan bantuan air bersih.
Dia mengatakan penyaluran bantuan air bersih ke dua desa tersebut direncanakan dilaksanakan pada Senin (12/8).
"Jika distribusi bantuan air bersih tersebut terealisasi sesuai rencana, itu merupakan penyaluran perdana pada musim kemarau tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya pada bulan Agustus sudah banyak desa yang terdampak kekeringan," katanya.
Bahkan, pada musim kemarau 2023, bantuan air bersih disalurkan BPBD Kabupaten Banjarnegara mencapai kisaran 1.000 tangki atau sekitar 5.000.000 liter.
Disinggung mengenai estimasi warga Desa Petir dan Kaliajir terdampak kekeringan, Andri mengaku, belum bisa memperkirakan karena saat ini terjadi anomali cuaca.
"Saya belum bisa mengestimasi jumlah warga yang terdampak kekeringan karena semalam terjadi hujan di Banjarnegara dan siang ini mendung. Kalau hari ini hingga beberapa hari ke depan kembali terjadi hujan, tidak menutup kemungkinan ada ketersediaan air di permukiman," katanya.
Baca juga: BPBD Cilacap usulkan pembangunan sumur bor di daerah rawan kekeringan
"Kami sudah menerima surat permohonan bantuan air bersih dari Pemerintah Desa Petir dan Kaliajir, Kecamatan Purwanegara. Hingga saat ini memang baru dua desa tersebut yang mengajukan permohonan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Kamis.
Akan tetapi, pihaknya belum bisa menyalurkan bantuan air bersih untuk warga di dua desa tersebut karena belum tersedia tempat-tempat penampungan air bersih di lokasi distribusi.
Oleh karena itu, pihaknya telah meminta masing-masing pemerintah desa untuk menyiapkan titik-titik pendistribusian berikut tempat penampungan bantuan air bersih.
Dia mengatakan penyaluran bantuan air bersih ke dua desa tersebut direncanakan dilaksanakan pada Senin (12/8).
"Jika distribusi bantuan air bersih tersebut terealisasi sesuai rencana, itu merupakan penyaluran perdana pada musim kemarau tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya pada bulan Agustus sudah banyak desa yang terdampak kekeringan," katanya.
Bahkan, pada musim kemarau 2023, bantuan air bersih disalurkan BPBD Kabupaten Banjarnegara mencapai kisaran 1.000 tangki atau sekitar 5.000.000 liter.
Disinggung mengenai estimasi warga Desa Petir dan Kaliajir terdampak kekeringan, Andri mengaku, belum bisa memperkirakan karena saat ini terjadi anomali cuaca.
"Saya belum bisa mengestimasi jumlah warga yang terdampak kekeringan karena semalam terjadi hujan di Banjarnegara dan siang ini mendung. Kalau hari ini hingga beberapa hari ke depan kembali terjadi hujan, tidak menutup kemungkinan ada ketersediaan air di permukiman," katanya.
Baca juga: BPBD Cilacap usulkan pembangunan sumur bor di daerah rawan kekeringan