Cilacap (ANTARA) - Industri pengelolaan migas, termasuk di Kilang Pertamina Cilacap, merupakan bisnis berisiko tinggi, sehingga diperlukan keterampilan serta komitmen dari manajemen dan seluruh Perwira untuk memastikan keberlangsungan perusahaan yang mengutamakan keselamatan.

Hal ini disampaikan dalam seminar "Fire Prevention Mitigation" yang diselenggarakan oleh Emergency and Insurance pada fungsi Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap di Gedung Patra Graha, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (28/6), dalam rangkaian peringatan International Fire Fighter’s Day (IFFD) 2024.

Dalam sambutannya, Senior Manager Operation and Manufacturing (SMOM) KPI RU IV Cilacap Hermawan Budiantoro menekankan bahwa setiap insiden tidak bisa diprediksi, meskipun dapat diantisipasi dengan menerapkan aspek keselamatan secara disiplin dan benar. 

"Salah satu potensi insiden di industri migas adalah kebakaran yang menjadi isu penting pada seminar ini," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa tim firefighter, dalam hal ini Pertamina Fire Brigade (PFB), memegang peran penting dalam kejadian kebakaran, namun semua Perwira harus sigap menghadapi keadaan darurat. 

"Maka keterampilan menghadapi keadaan darurat wajib dimiliki semua Perwira. Kita sama-sama berharap, firefighter lebih sering standby, artinya tidak ada kejadian emergency khususnya kebakaran," imbuh Hermawan.

Hermawan mengapresiasi seminar tersebut sebagai salah satu upaya menjaga keandalan operasional kilang. 

Baca juga: Ini komitmen Kilang Cilacap untuk bersih dari narkoba

"Keselamatan menjadi aspek yang sangat penting untuk menjaga keandalan dan produktivitas kilang. Maka sangat penting untuk terus menanamkan hal ini kepada semua pihak di internal perusahaan," ungkapnya.

Seminar tersebut menghadirkan tiga narasumber, yaitu Section Head LOC III Kilang Pertamina Cilacap Joko Rusmantoro; Junior Engineer I Electrical Inspect Muhammad Zakky, dan Herio Buwono dari fungsi Stationary Statutory Inspection Engineer (SSIE).

Joko Rusmantoro dalam penyampaian materi "Safety Operation Furnace and Boiler" kembali mengingatkan pentingnya aspek keselamatan. 

"Aspek keselamatan menjadi milik siapa saja, bukan hanya jajaran tim manajemen, tapi semua yang terlibat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko," katanya.

Muhammad Zakky juga menekankan pentingnya keselamatan kerja yang harus dinomorsatukan. 

"Keamanan dalam bekerja harus diprioritaskan. Kami ingatkan ancaman risiko pekerjaan di antaranya electrical hazard, seperti electric shock, exposure to arc flash, dan lainnya," ungkapnya.

Section Head Emergency and Insurance Sjahru Sjakbani yang bertindak sebagai moderator mengingatkan pentingnya belajar dari berbagai kejadian dan insiden. 

"Kita perlu untuk belajar dari kejadian sebagai pengingat untuk tetap mengedepankan perilaku keselamatan demi meminimalisasi risiko," ujarnya.

Seminar tersebut digelar secara hibrida, diikuti 130 peserta yang hadir langsung di Gedung Patra Graha, dan peserta lainnya yang mengikuti secara virtual melalui platform M-Teams.

Baca juga: Dukung kebugaran pekerja, Kilang Cilacap tambah fasilitas pusat kebugaran
Baca juga: PWP Cilacap dorong kaum perempuan optimalkan digitalisasi
Baca juga: Operasional Kilang Cilacap berlangsung lancar selama momentum Idul Adha

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024