Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melakukan studi banding ke Jakarta terkait pengelolaan kawasan kumuh di daerah.
Terkait hal itu, Gibran sempat mendampingi Pj Gubernur Daerah Khusus Jakarta Heru Budi Hartono kunjungan ke Kali Semongol, Jakarta Barat dan Kelurahan Muara Kamal Jakarta Utara, Jumat.
Di Solo, Jawa Tengah, Gibran mengatakan dia diundang oleh Heru Budi untuk mendampingi kunjungan tersebut.
"Permasalahan kota kan biasanya ada banjir, kawasan kumuh, sama seperti Solo," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, tidak ada salahnya melakukan studi banding dengan Jakarta.
"Kami melihat Jakarta juga melakukan seperti yang dilakukan di Solo seperti merangkul pihak swasta. Tadi di sana ada Budha Tzu Chi untuk CSR RTLH (rumah tidak layak huni), saya ingin belajar itu," katanya.
Ia mengatakan terkait dengan pengelolaan kawasan kumuh atau rumah tidak layak huni, Solo juga sudah banyak melibatkan swasta.
"Kalau di Solo sudah jalan, sudah diterapkan," katanya.
Sebelumnya, Gibran terus aktif melibatkan pihak swasta untuk ikut mengentaskan rumah tidak layak huni di Solo.
Bahkan, ia menargetkan pada 2025 tidak ada lagi RTLH di Solo.
"Penanganan RTLH dapat selesai pada tahun 2025. Meski demikian, jika donatur bertambah banyak ada kemungkinan nol RTLH dapat tercapai pada tahun 2024," katanya.
Baca juga: Gibran siapkan sanksi bagi ASN yang terlibat judi online
Terkait hal itu, Gibran sempat mendampingi Pj Gubernur Daerah Khusus Jakarta Heru Budi Hartono kunjungan ke Kali Semongol, Jakarta Barat dan Kelurahan Muara Kamal Jakarta Utara, Jumat.
Di Solo, Jawa Tengah, Gibran mengatakan dia diundang oleh Heru Budi untuk mendampingi kunjungan tersebut.
"Permasalahan kota kan biasanya ada banjir, kawasan kumuh, sama seperti Solo," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, tidak ada salahnya melakukan studi banding dengan Jakarta.
"Kami melihat Jakarta juga melakukan seperti yang dilakukan di Solo seperti merangkul pihak swasta. Tadi di sana ada Budha Tzu Chi untuk CSR RTLH (rumah tidak layak huni), saya ingin belajar itu," katanya.
Ia mengatakan terkait dengan pengelolaan kawasan kumuh atau rumah tidak layak huni, Solo juga sudah banyak melibatkan swasta.
"Kalau di Solo sudah jalan, sudah diterapkan," katanya.
Sebelumnya, Gibran terus aktif melibatkan pihak swasta untuk ikut mengentaskan rumah tidak layak huni di Solo.
Bahkan, ia menargetkan pada 2025 tidak ada lagi RTLH di Solo.
"Penanganan RTLH dapat selesai pada tahun 2025. Meski demikian, jika donatur bertambah banyak ada kemungkinan nol RTLH dapat tercapai pada tahun 2024," katanya.
Baca juga: Gibran siapkan sanksi bagi ASN yang terlibat judi online