Semarang (ANTARA) - Andika Nugrahaning Widi merupakan petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) Rumah Sakit Darul Istiqomah Kendal.

Pria usia 34 tahun yang akrab disapa Andika tersebut mengaku sangat menikmati peran dan tugasnya sebagai petugas PIPP.

Andika menceritakan berbagai pengalamannya selama dua tahun ini menjalankan tugasnya sebagai petugas PIPP, menurutnya dia merasa sangat senang ketika ada peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang datang menemuinya untuk meminta bantuan dan di saat itu juga dirinya bisa membantu kesulitan atau kebingungan yang dirasakan peserta tersebut.

“Peserta yang datang ke ruangan saya sangat beragam, kebanyakan dari mereka adalah peserta JKN yang belum begitu memahami tentang program JKN. Saya berusaha memberikan informasi dengan sebaik dan selengkap-lengkapnya agar peserta yang bingung atau belum mengetahui suatu hal terkait program JKN bisa memahami dan menerima penyampaian informasi yang saya berikan,” ujar Andika.

Sebelum menjadi petugas PIPP di Rumah Sakit Darul Istiqomah Kendal, Andika bertugas sebagai petugas koding pelayanan di rumah sakit tersebut. Saat menjadi petugas koding dirinya tidak banyak bertemu dengan pasien, namun saat ini tugasnya sebagai petugas PIPP mengharuskan dirinya bertemu dengan banyak orang.

“Sebuah tantangan baru ketika ditunjuk sebagai petugas PIPP oleh manajemen rumah sakit saat itu, namun saya juga merasa harus belajar dengan hal-hal yang baru agar pengalaman saya bekerja di dunia kesehatan semakin bertambah. Tidak hanya bekerja di depan layer komputer saja pemikiran saya, jadi saat itu saya langsung bersedia diberikan tugas menjadi petugas PIPP,” ungkap Andika.

Andika juga mengungkapkan dari sekian banyak peserta yang datang menemuinya untuk mencari informasi maupun berkonsultasi, membuatnya paham dan mengerti bagaimana mengadapi karakteristik orang-orang tertentu. Menurutnya ketika peserta datang ia akan menyambutnya dengan sebaik mungkin agar peserta merasa diterima dengan baik.

“Kita kan tidak tahu ketika peserta datang ke ruangan petugas PIPP rumah sakit itu memiliki tujuan apa, bisa jadi hanya meminta informasi, berkonsultasi atau bahkan peserta tersebut mau melakukan pengaduan atas keluhan yang mereka alami. Oleh karena itu saat mereka datang, hal yang pertama yang harus dilakukan adalah dengan senyum, kita sambut dengan sebaik mungkin, kita persilakan duduk dan kita dengarkan ceritanya sampai dengan selesai, baru setelah itu kita ajak bicara dengan dari hati ke hati,” ujar Andika.

Andika juga menerapkan delapan panduan sikap petugas PIPP dari BPJS Kesehatan yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. Delapan sikap tersebut yaitu, tepat waktu, rapi dalam berpakaian, ramah ketika memberikan pelayanan, sigap dalam membantu peserta, fokus saat melayani peserta, memberikan informasi dengan jelas, berkoordinasi dengan baik, dan yang terakhir adalah tersenyum saat berinteraksi dengan peserta.

“Alhamdulillah selama saya menjadi petugas PIPP di Rumah Sakit Darul Istiqomah saya juga merasa terbantu dengan petugas dari BPJS Kesehatan, mereka juga sangat cepat dalam merespon ketika saya membutuhkan koordinasi dengan BPJS Kesehatan. Terlebih saat ini saya merasa BPJS Kesehatan dari waktu ke waktu terus bertransformasi dalam memberikan pelayanan kepada peserta JKN, jadi sebagai petugas PIPP saya juga merasa sangat terbantu sekali,” ujar Andika.

Di akhir perbincangan, Andika mengatakan bahwa dengan hadirnya program JKN di tengah-tengah masyarakat di Indonesia sangat membantu dan bermanfaat sekali, bukan hanya untuk masyarakat yang tidak mampu saja, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dirinya  juga mengatakan saat ini banyak masyarakat yang tidak lagi takut dan ragu akan biaya untuk berobat ke fasilitas kesehatan. ***


Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024