Semarang (ANTARA) - Universitas Semarang (USM) merayakan Dies Natalis Ke-37 dengan meresmikan Museum Universitas Semarang pada Selasa, 25 Juni 2024.
Peresmian ini berlangsung di Museum USM dan dihadiri oleh civitas akademika, alumni, dan berbagai pemangku kepentingan.
Lebih lanjut, Museum Universitas Semarang ini diresmikan oleh Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof. Sudharto P. Hadi MES PhD dan Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Hj. Kesi Widjajanti, SE MM dengan menandatangani prasasti peresmian yang didampingi oleh Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip, Ir. Soeharsojo IPU, dan Rektor USM, Dr. Supari ST MT.
Dalam wawancaranya, Prof Sudharto P. Hadi MES PhD, menyatakan bahwa pendirian museum ini adalah terobosan penting.
"Bagi saya hal ini adalah sebuah terobosan yang sangat bagus di samping yang pertama adalah mengemban amanah dari pendiri USM supaya ada museum," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya museum dalam konteks sejarah dan pembelajaran.
"Hidup manusia itu hanya ada tiga masa: masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Tidak ada masa sekarang tanpa masa lalu, tidak ada masa depan tanpa masa sekarang," jelas Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip tersebut.
Prof. Sudharto berharap museum ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi generasi muda.
"Dengan merekam perjalanan perguruan tinggi USM ini mulai dari politeknik bertransformasi menjadi universitas, saya kira akan memberikan pelajaran kepada kita semua, kepada yayasan, kepada USM, kepada generasi muda bagaimana membangun masa depan supaya lebih baik," jelasnya.
Ia juga menambahkan, "USM merupakan salah satu pelopor perguruan tinggi yang punya museum dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia."
Untuk menarik minat generasi muda, Prof Sudharto menyarankan kepada pengelola Museum Universitas Semarang agar mengadakan acara-acara bernuansa milenial di museum tersebut.
"Museum ini perlu dibuat acara-acara yang bernuansa milenial sehingga para generasi muda tertarik untuk datang ke museum, sekaligus dapat belajar dari masa lalu untuk masa depan," katanya.
Sementara itu, Ir Soeharsojo IPU menyampaikan kebanggaannya terhadap peresmian museum ini.
"Ini satu kebanggaan khususnya bagi kami sebagai penerima amanah dari Prof. Dr. Muladi, S.H. yang juga pendiri Universitas Semarang," ujarnya.
"Museum ini dimaksudkan untuk menggambarkan perjalanan USM mulai dari tahun 1987 hingga sekarang dan sampai nantinya," lanjutnya.
Ir Soeharsojo juga menekankan pentingnya museum dalam konteks perguruan tinggi.
"Setelah kami dalami dan mempelajari ke beberapa museum di beberapa Universitas, ternyata memang di perguruan tinggi sangat langka dengan adanya museum," jelasnya.
Ia menambahkan, "Pesan dari Prof. Dr. Muladi, S.H. adalah jangan pernah melupakan sejarah karena setiap langkah kita itu merupakan perjalanan," pungkasnya. ***
Peresmian ini berlangsung di Museum USM dan dihadiri oleh civitas akademika, alumni, dan berbagai pemangku kepentingan.
Lebih lanjut, Museum Universitas Semarang ini diresmikan oleh Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof. Sudharto P. Hadi MES PhD dan Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Hj. Kesi Widjajanti, SE MM dengan menandatangani prasasti peresmian yang didampingi oleh Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip, Ir. Soeharsojo IPU, dan Rektor USM, Dr. Supari ST MT.
Dalam wawancaranya, Prof Sudharto P. Hadi MES PhD, menyatakan bahwa pendirian museum ini adalah terobosan penting.
"Bagi saya hal ini adalah sebuah terobosan yang sangat bagus di samping yang pertama adalah mengemban amanah dari pendiri USM supaya ada museum," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya museum dalam konteks sejarah dan pembelajaran.
"Hidup manusia itu hanya ada tiga masa: masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Tidak ada masa sekarang tanpa masa lalu, tidak ada masa depan tanpa masa sekarang," jelas Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip tersebut.
Prof. Sudharto berharap museum ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi generasi muda.
"Dengan merekam perjalanan perguruan tinggi USM ini mulai dari politeknik bertransformasi menjadi universitas, saya kira akan memberikan pelajaran kepada kita semua, kepada yayasan, kepada USM, kepada generasi muda bagaimana membangun masa depan supaya lebih baik," jelasnya.
Ia juga menambahkan, "USM merupakan salah satu pelopor perguruan tinggi yang punya museum dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia."
Untuk menarik minat generasi muda, Prof Sudharto menyarankan kepada pengelola Museum Universitas Semarang agar mengadakan acara-acara bernuansa milenial di museum tersebut.
"Museum ini perlu dibuat acara-acara yang bernuansa milenial sehingga para generasi muda tertarik untuk datang ke museum, sekaligus dapat belajar dari masa lalu untuk masa depan," katanya.
Sementara itu, Ir Soeharsojo IPU menyampaikan kebanggaannya terhadap peresmian museum ini.
"Ini satu kebanggaan khususnya bagi kami sebagai penerima amanah dari Prof. Dr. Muladi, S.H. yang juga pendiri Universitas Semarang," ujarnya.
"Museum ini dimaksudkan untuk menggambarkan perjalanan USM mulai dari tahun 1987 hingga sekarang dan sampai nantinya," lanjutnya.
Ir Soeharsojo juga menekankan pentingnya museum dalam konteks perguruan tinggi.
"Setelah kami dalami dan mempelajari ke beberapa museum di beberapa Universitas, ternyata memang di perguruan tinggi sangat langka dengan adanya museum," jelasnya.
Ia menambahkan, "Pesan dari Prof. Dr. Muladi, S.H. adalah jangan pernah melupakan sejarah karena setiap langkah kita itu merupakan perjalanan," pungkasnya. ***