Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengintensifkan kampanye gerakan kecintaan anak-anak gemar makan ikan sebagai upaya mencegah stunting.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Sabtu, mengatakan orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan memberikan contoh kepada anak-anaknya dalam hal pola makanan yang sehat, salah satunya gemar makan ikan.
"Gemar makan ikan sangat bermanfaat bagi anak karena ikan sebagai sumber protein yang baik, mengandung omega 3 yang baik untuk meningkatkan kecerdasan otak, sumber vitamin D, menjaga mata menurunkan risiko alergi, dan menurunkan risiko autoimun," katanya.
Selain itu, kata dia, bagi anak-anak usia dini yang sedang dalam masa tumbuh kembang, asupan nutrisi yang cukup termasuk dari ikan ini penting untuk mendukung perkembangan mereka secara optimal sehingga dapat mencegah dari risiko stunting.
Pihaknya terus berupaya untuk percepatan penurunan angka stunting, salah satunya dengan gemar makan ikan, mulai dari kandungan ibu dan bayi di bawah dua tahun.
Tingkat masyarakat gemar makan ikan, kata dia, memang belum signifikan sehingga perlu didorong agar anak menyukai ikan. Hal itu tergantung dari kebiasaan orang tua untuk membiasakan makan ikan.
Ia mengatakan ikan dapat diolah menjadi berbagai varian yang lezat dan menarik agar anak lebih tertarik dan gemar makan ikan.
"Oleh karena itu, kami mendorong orang tua dapat berinovasi membuat makanan berbahan dasar ikan mulai dari bakso ikan, nuget ikan, mi ikan, dan panganan lainnya," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan Sugiyo mengatakan berdasarkan data 2023, angka konsumsi ikan daerah itu di angka 34,7 kilogram per kapita per tahun, sedangkan Provinsi Jawa Tengah 37 kilogram per kapita per tahun serta secara nasional 55,5 kilogram per kapita per tahun.
"Oleh karena, jumlah angka konsumsi ikan Kota Pekalongan masih jauh dibandingkan provinsi dan nasional," katanya.
Baca juga: Stunting di Semarang tersisa 825 kasus
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Sabtu, mengatakan orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan memberikan contoh kepada anak-anaknya dalam hal pola makanan yang sehat, salah satunya gemar makan ikan.
"Gemar makan ikan sangat bermanfaat bagi anak karena ikan sebagai sumber protein yang baik, mengandung omega 3 yang baik untuk meningkatkan kecerdasan otak, sumber vitamin D, menjaga mata menurunkan risiko alergi, dan menurunkan risiko autoimun," katanya.
Selain itu, kata dia, bagi anak-anak usia dini yang sedang dalam masa tumbuh kembang, asupan nutrisi yang cukup termasuk dari ikan ini penting untuk mendukung perkembangan mereka secara optimal sehingga dapat mencegah dari risiko stunting.
Pihaknya terus berupaya untuk percepatan penurunan angka stunting, salah satunya dengan gemar makan ikan, mulai dari kandungan ibu dan bayi di bawah dua tahun.
Tingkat masyarakat gemar makan ikan, kata dia, memang belum signifikan sehingga perlu didorong agar anak menyukai ikan. Hal itu tergantung dari kebiasaan orang tua untuk membiasakan makan ikan.
Ia mengatakan ikan dapat diolah menjadi berbagai varian yang lezat dan menarik agar anak lebih tertarik dan gemar makan ikan.
"Oleh karena itu, kami mendorong orang tua dapat berinovasi membuat makanan berbahan dasar ikan mulai dari bakso ikan, nuget ikan, mi ikan, dan panganan lainnya," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan Sugiyo mengatakan berdasarkan data 2023, angka konsumsi ikan daerah itu di angka 34,7 kilogram per kapita per tahun, sedangkan Provinsi Jawa Tengah 37 kilogram per kapita per tahun serta secara nasional 55,5 kilogram per kapita per tahun.
"Oleh karena, jumlah angka konsumsi ikan Kota Pekalongan masih jauh dibandingkan provinsi dan nasional," katanya.
Baca juga: Stunting di Semarang tersisa 825 kasus