Temanggung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menjamin kesehatan dan ketersediaan hewan kurban menghadapi Idul Adha 1445 Hijriah.
"Berbagai kegiatan pemeriksaan dan pemberian vitamin dan obat cacing telah dilakukan petugas untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan siap dikurbankan," kata Kepala DKPPP Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Rabu.
Ia mengatakan pemeriksaan antemortem itu tidak hanya dilakukan di pasar-pasar hewan di seluruh kecamatan di Temanggung, tetapi juga di tempat para petenak dan tempat-tempat penjualan hewan kurban.
"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim kesehatan tidak ditemukan hewan kurban seperti kambing maupun sapi yang terindikasi terserang penyakit, khususnya PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease)," katanya.
Baca juga: Dispangtan Surakarta obati sejumlah penyakit pada hewan kurban
Sebenarnya, katanya, penyakit PMK dan LSD menyerang hewan sapi, sedangkan kambing relatif lebih aman.
"PMK dan LSD itu lebih fokus di sapi, kambing itu relatif aman, tidak ada ke kambing kurban, karena kambing itu lebih peka secara pencernaan, penyakitnya itu simpel dan jarang, biasanya kalau kambing itu cuma kembung," ujarnya.
DKPPP Kabupaten Temanggung telah melakukan pendataan dan proyeksi kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini.
"Kebutuhan hewan kurban tercukupi, sapi kurban kebutuhannya dua ribu sampai 2,5 ribu ekor, sementara ketersediaan mencapai 20 ribu ekor. Untuk kambing kurban kebutuhan tercatat sebanyak 16 ribu ekor dan ketersediaannya sebanyak 400 ribu ekor lebih," katanya.
Harga kambing di kisaran Rp2,5 juta per ekor dan sapi di kisaran Rp20 juta.
"Harganya itu tidak berbeda dengan tahun kemarin, hanya saja sekarang ini harga 2,5 juta itu sudah mendapat kambing berukuran besar," katanya.
Baca juga: Dinkanak pastikan hewan kurban di Banyumas bebas penyakit menular
Baca juga: Polres Pemalang tingkatkan patroli antisipasi pencurian hewan kurban
Baca juga: Pemprov Jateng sebar dokter hewan untuk periksa kesehatan hewan kurban
"Berbagai kegiatan pemeriksaan dan pemberian vitamin dan obat cacing telah dilakukan petugas untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan siap dikurbankan," kata Kepala DKPPP Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Rabu.
Ia mengatakan pemeriksaan antemortem itu tidak hanya dilakukan di pasar-pasar hewan di seluruh kecamatan di Temanggung, tetapi juga di tempat para petenak dan tempat-tempat penjualan hewan kurban.
"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim kesehatan tidak ditemukan hewan kurban seperti kambing maupun sapi yang terindikasi terserang penyakit, khususnya PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease)," katanya.
Baca juga: Dispangtan Surakarta obati sejumlah penyakit pada hewan kurban
Sebenarnya, katanya, penyakit PMK dan LSD menyerang hewan sapi, sedangkan kambing relatif lebih aman.
"PMK dan LSD itu lebih fokus di sapi, kambing itu relatif aman, tidak ada ke kambing kurban, karena kambing itu lebih peka secara pencernaan, penyakitnya itu simpel dan jarang, biasanya kalau kambing itu cuma kembung," ujarnya.
DKPPP Kabupaten Temanggung telah melakukan pendataan dan proyeksi kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini.
"Kebutuhan hewan kurban tercukupi, sapi kurban kebutuhannya dua ribu sampai 2,5 ribu ekor, sementara ketersediaan mencapai 20 ribu ekor. Untuk kambing kurban kebutuhan tercatat sebanyak 16 ribu ekor dan ketersediaannya sebanyak 400 ribu ekor lebih," katanya.
Harga kambing di kisaran Rp2,5 juta per ekor dan sapi di kisaran Rp20 juta.
"Harganya itu tidak berbeda dengan tahun kemarin, hanya saja sekarang ini harga 2,5 juta itu sudah mendapat kambing berukuran besar," katanya.
Baca juga: Dinkanak pastikan hewan kurban di Banyumas bebas penyakit menular
Baca juga: Polres Pemalang tingkatkan patroli antisipasi pencurian hewan kurban
Baca juga: Pemprov Jateng sebar dokter hewan untuk periksa kesehatan hewan kurban