Semarang (ANTARA) - PT PGN Tbk telah menyelesaikan pekerjaan interkoneksi ruas Pipa Distribusi CNG Cluster Tambak Aji dengan ruas Pipa Distribusi Kendal - Mangkang yang terkoneksi dengan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang Tahap 1 (Pipa Cisem Tahap 1). Upaya pionering suplai gas untuk Kawasan Industri Tambak Aji dan Wijaya Kusuma selama 10 tahun belakangan yang bersumber dari Compressed Natural Gas (CNG) dapat dialihkan ke sumber gas pipa.
"Sejak tahun 2022, kebutuhan energi gas bumi di Jawa Tengah semakin meningkat. Hal ini didukung dengan adanya Pipa Gas Transmisi Cisem yang dibangun oleh pemerintah. Ketika Pipa Cisem Tahap 1 (Semarang-Batang) dan pipa distribusi di Kendal-Mangkang-Tambak Aji selesai, maka proses peralihan dari sumber gas CNG ke gas pipa di Tambak Aji. Kemudian dilakukan dengan mengkoneksikan dengan pipa distribusi dari Offtake Kendal menuju pipa cluster CNG eksisting Tambak Aji melewati pipa distribusi Mangkang-Tambak Aji," jelas General Manager PGN SOR 3, Hedi Hedianto, (4/6/2024).
Untuk volume pengaliran gas eksisting untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah sebesar 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan. Selain melayani sektor industri komersial, melalui integrasi infrastruktur pipa gas Gresik-Semarang, Kalimantan-Jawa dan Distribusi Jateng, PGN juga melayani kebutuhan sektor kelistrikan sebesar 45 BBTUD.
Hedi menjelaskan kehadiran PGN di Kota Semarang sudah sejak lama yakni tahun 2014 dalam upaya meningkatkan daya saing ekonomi dan industri di wilayah Jawa Tengah melalui pengaliran gas bumi moda CNG yang lebih ramah lingkungan dan kompetitif.
Pada waktu itu, belum ada jaringan pipa yang mengarah ke Jawa Tengah dan lokasi industri berada jauh dari sumber gas, maka PGN membangun pionering jaringan pipa distribusi yang disuplai dari CNG (CNG Cluster) di Kawasan Industri Tambak Aji dan Kawasan Industri Wijaya Kusuma.
Suplai CNG diperoleh dari PT Gagas Energi Indonesia, sedangkan titik serah gas sebelum dialirkan ke jaringan pipa distribusi CNG berada di Pressure Reducing Facility (PRS) Tambak Aji. Setelah peralihan CNG ke gas pipa, sumber gas berasal dari sumur Jambaran Tiung Biru (JTB) milik Pertamina EP di Bojonegoro.
"Dengan peralihan sumber gas dari CNG ke gas pipa, PGN berharap akan pemakaian gas akan semakin meningkat. Di sisi lain, ketersediaan pasokan juga semakin berkelanjutan untuk menambah pelanggan-pelanggan baru di Kawasan Tambak Aji, Wijaya Kusuma dan sekitarnya,” kata Hedi.
Pipa Cisem tahap 1 juga sudah terkoneksi dengan Pipa Gas Gresik - Semarang eksiting, sehingga jaringan pipa di Pulau Jawa ke depan akan semakin terkoneksi untuk peningkatan pemanfaatan gas baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa bagian Barat. PGN mengharapkan pengembangan pipa transmisi Cisem tahap II oleh Pemerintah akan terus dilanjutkan sehingga PGN bisa terus melanjutkan pengembangan infrastruktur distribusi dan layanan gas bumi untuk perluasan pasar serta peningkatan pemerataan akses gas bumi bagi masyarakat.
"Sejak tahun 2022, kebutuhan energi gas bumi di Jawa Tengah semakin meningkat. Hal ini didukung dengan adanya Pipa Gas Transmisi Cisem yang dibangun oleh pemerintah. Ketika Pipa Cisem Tahap 1 (Semarang-Batang) dan pipa distribusi di Kendal-Mangkang-Tambak Aji selesai, maka proses peralihan dari sumber gas CNG ke gas pipa di Tambak Aji. Kemudian dilakukan dengan mengkoneksikan dengan pipa distribusi dari Offtake Kendal menuju pipa cluster CNG eksisting Tambak Aji melewati pipa distribusi Mangkang-Tambak Aji," jelas General Manager PGN SOR 3, Hedi Hedianto, (4/6/2024).
Untuk volume pengaliran gas eksisting untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah sebesar 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan. Selain melayani sektor industri komersial, melalui integrasi infrastruktur pipa gas Gresik-Semarang, Kalimantan-Jawa dan Distribusi Jateng, PGN juga melayani kebutuhan sektor kelistrikan sebesar 45 BBTUD.
Hedi menjelaskan kehadiran PGN di Kota Semarang sudah sejak lama yakni tahun 2014 dalam upaya meningkatkan daya saing ekonomi dan industri di wilayah Jawa Tengah melalui pengaliran gas bumi moda CNG yang lebih ramah lingkungan dan kompetitif.
Pada waktu itu, belum ada jaringan pipa yang mengarah ke Jawa Tengah dan lokasi industri berada jauh dari sumber gas, maka PGN membangun pionering jaringan pipa distribusi yang disuplai dari CNG (CNG Cluster) di Kawasan Industri Tambak Aji dan Kawasan Industri Wijaya Kusuma.
Suplai CNG diperoleh dari PT Gagas Energi Indonesia, sedangkan titik serah gas sebelum dialirkan ke jaringan pipa distribusi CNG berada di Pressure Reducing Facility (PRS) Tambak Aji. Setelah peralihan CNG ke gas pipa, sumber gas berasal dari sumur Jambaran Tiung Biru (JTB) milik Pertamina EP di Bojonegoro.
"Dengan peralihan sumber gas dari CNG ke gas pipa, PGN berharap akan pemakaian gas akan semakin meningkat. Di sisi lain, ketersediaan pasokan juga semakin berkelanjutan untuk menambah pelanggan-pelanggan baru di Kawasan Tambak Aji, Wijaya Kusuma dan sekitarnya,” kata Hedi.
Pipa Cisem tahap 1 juga sudah terkoneksi dengan Pipa Gas Gresik - Semarang eksiting, sehingga jaringan pipa di Pulau Jawa ke depan akan semakin terkoneksi untuk peningkatan pemanfaatan gas baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa bagian Barat. PGN mengharapkan pengembangan pipa transmisi Cisem tahap II oleh Pemerintah akan terus dilanjutkan sehingga PGN bisa terus melanjutkan pengembangan infrastruktur distribusi dan layanan gas bumi untuk perluasan pasar serta peningkatan pemerataan akses gas bumi bagi masyarakat.