Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengingatkan tentang penanaman nilai-nilai Pancasila pada anak-anak atau generasi muda seiring maraknya kenakalan remaja.
"Kenakalan remaja terjadi karena anak-anak tersebut salah dalam memilih pergaulan," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, saat Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Diakuinya, belakangan ini kenakalan remaja kian marak, terutama adanya tawuran yang dilakukan antarkelompok remaja.
Menurut dia, tokoh-tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan maupun kemasyarakatan perlu merangkul anak-anak muda atau pelajar lewat program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Ia mengatakan anak-anak muda yang berprestasi juga perlu didampingi dan dibina sehingga masa depan mereka makin terarah demi menjadikan Kota Semarang ini lebih hebat.
Baca juga: Jalan kaki 44 km, warga Jepara peringati Hari Lahir Pancasila
Selain pendekatan yang berkelanjutan, kata dia, Pemerintah Kota Semarang akan terus melibatkan anak-anak muda untuk berinovasi dalam membangun kotanya.
"Mengajak anak milenial untuk aksi nyata, membuat program nyata, sehingga mereka bisa melihat langsung proses Indonesia menuju kejayaan. Karena memang tidak mudah dan memang harus dimulai sekarang," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, nilai-nilai Pancasila harus dijiwai dan menjadi pedoman hidup agar ideologinya dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
"Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk menggunakan nilai-nilai pada Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi," katanya.
Sebab, ia mengatakan bahwa bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa.
Lebih lanjut, Ita berharap peringatan Hari Lahir Pancasila dapat memompa semangat seluruh masyarakat agar terus mengamalkan Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berwibawa di kancah dunia.
Baca juga: Pemkab Batang beri motivasi gen Z bijak gunakan teknologi
Baca juga: Pemkot Tegal gelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila
"Kenakalan remaja terjadi karena anak-anak tersebut salah dalam memilih pergaulan," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, saat Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Diakuinya, belakangan ini kenakalan remaja kian marak, terutama adanya tawuran yang dilakukan antarkelompok remaja.
Menurut dia, tokoh-tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan maupun kemasyarakatan perlu merangkul anak-anak muda atau pelajar lewat program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Ia mengatakan anak-anak muda yang berprestasi juga perlu didampingi dan dibina sehingga masa depan mereka makin terarah demi menjadikan Kota Semarang ini lebih hebat.
Baca juga: Jalan kaki 44 km, warga Jepara peringati Hari Lahir Pancasila
Selain pendekatan yang berkelanjutan, kata dia, Pemerintah Kota Semarang akan terus melibatkan anak-anak muda untuk berinovasi dalam membangun kotanya.
"Mengajak anak milenial untuk aksi nyata, membuat program nyata, sehingga mereka bisa melihat langsung proses Indonesia menuju kejayaan. Karena memang tidak mudah dan memang harus dimulai sekarang," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, nilai-nilai Pancasila harus dijiwai dan menjadi pedoman hidup agar ideologinya dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
"Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk menggunakan nilai-nilai pada Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi," katanya.
Sebab, ia mengatakan bahwa bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa.
Lebih lanjut, Ita berharap peringatan Hari Lahir Pancasila dapat memompa semangat seluruh masyarakat agar terus mengamalkan Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berwibawa di kancah dunia.
Baca juga: Pemkab Batang beri motivasi gen Z bijak gunakan teknologi
Baca juga: Pemkot Tegal gelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila