Purbalingga (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga Jusi Febrianto memastikan seluruh warga lanjut usia (lansia) di wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terlayani dengan baik.
"Sesuai dengan peringatan Hari Lansia Nasional 2024 yang mengusung tema 'Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat', kita tentunya harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi lansia," kata Jusi Febrianto di Purbalingga, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data, jumlah lansia yang berusia 60 tahun ke atas di Purbalingga mencapai 130.053 orang atau sekitar 12,5 persen dari total penduduk Kabupaten Purbalingga yang sebanyak 1.040.109 jiwa (data jumlah penduduk Purbalingga pada pertengahan tahun 2023).
Menurut dia, hal itu menandakan bahwa Purbalingga nyaman bagi lansia dalam menjalani masa tua.
"Oleh karena itu, Dinkes sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah daerah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi lansia, khususnya dalam bidang kesehatan," katanya didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Purbalingga Devi Setyawati.
Dalam hal ini, kata dia, hampir semua lansia yang menderita penyakit kronis mengikuti program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) terutama lansia dengan penyakit diabetes dan hipertensi.
Menurut Jusi, hal itu dilakukan kondisi kesehatan lansia dengan penyakit kronis tetap terpantau.
Terkait dengan upaya Pemkab Purbalingga memperkuat kesadaran masyarakat atau keluarga untuk mengurus dan merawat lansia, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Purbalingga Devi Setyawati mengatakan pihaknya telah melatih tim di setiap puskesmas yang terdiri atas dokter, perawat dan bidan untuk memberikan pelatihan caregiver di masing-masing puskesmas.
Dalam hal ini, caregiver merupakan orang yang telah lulus pendidikan atau pelatihan untuk melakukan pendampingan pada seseorang yang tidak mampu merawat dirinya sendiri, baik sebagian atau keseluruhan karena keterbatasan fisik atau mental.
"Pelatihan caregiver di masing-masing puskesmas yang terdiri atas 30 orang itu dilakukan dengan tujuan agar para cargiver tersebut bisa merawat lansia yang mempunyai ketergantungan," katanya menjelaskan.
Selain prolanis dan pelatihan caregiver untuk perawatan jangka panjang bagi lansia, Devi mengatakan Dinkes Kabupaten Purbalingga juga melaksanakan beberapa program di antaranya Kunjungan Lansia Resmi di Puskesmas, Home Care Lansia, serta Rantang Berkah Lansia untuk lansia terlantar dan lansia tidak mampu.
Baca juga: Jamaah lansia diimbau manfaatkan rukhsah beribadah haji
"Sesuai dengan peringatan Hari Lansia Nasional 2024 yang mengusung tema 'Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat', kita tentunya harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi lansia," kata Jusi Febrianto di Purbalingga, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data, jumlah lansia yang berusia 60 tahun ke atas di Purbalingga mencapai 130.053 orang atau sekitar 12,5 persen dari total penduduk Kabupaten Purbalingga yang sebanyak 1.040.109 jiwa (data jumlah penduduk Purbalingga pada pertengahan tahun 2023).
Menurut dia, hal itu menandakan bahwa Purbalingga nyaman bagi lansia dalam menjalani masa tua.
"Oleh karena itu, Dinkes sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah daerah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi lansia, khususnya dalam bidang kesehatan," katanya didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Purbalingga Devi Setyawati.
Dalam hal ini, kata dia, hampir semua lansia yang menderita penyakit kronis mengikuti program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) terutama lansia dengan penyakit diabetes dan hipertensi.
Menurut Jusi, hal itu dilakukan kondisi kesehatan lansia dengan penyakit kronis tetap terpantau.
Terkait dengan upaya Pemkab Purbalingga memperkuat kesadaran masyarakat atau keluarga untuk mengurus dan merawat lansia, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Purbalingga Devi Setyawati mengatakan pihaknya telah melatih tim di setiap puskesmas yang terdiri atas dokter, perawat dan bidan untuk memberikan pelatihan caregiver di masing-masing puskesmas.
Dalam hal ini, caregiver merupakan orang yang telah lulus pendidikan atau pelatihan untuk melakukan pendampingan pada seseorang yang tidak mampu merawat dirinya sendiri, baik sebagian atau keseluruhan karena keterbatasan fisik atau mental.
"Pelatihan caregiver di masing-masing puskesmas yang terdiri atas 30 orang itu dilakukan dengan tujuan agar para cargiver tersebut bisa merawat lansia yang mempunyai ketergantungan," katanya menjelaskan.
Selain prolanis dan pelatihan caregiver untuk perawatan jangka panjang bagi lansia, Devi mengatakan Dinkes Kabupaten Purbalingga juga melaksanakan beberapa program di antaranya Kunjungan Lansia Resmi di Puskesmas, Home Care Lansia, serta Rantang Berkah Lansia untuk lansia terlantar dan lansia tidak mampu.
Baca juga: Jamaah lansia diimbau manfaatkan rukhsah beribadah haji