Klaten (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 817 mengajak para petani di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menikmati manfaat asap sekam cair.
Fasilitator petani KOMPAK Klaten Lilik di Klaten, Jawa Tengah, Rabu mengatakan asap sekam cair memiliki beberapa kegunaan dalam membantu petani dalam proses budidaya, salah satunya untuk memberantas hama tanaman.
"Tidak hanya berfungsi sebagai pupuk tetapi asap sekam cair ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida yang ampuh," katanya.
Ia mengatakan kegunaan asap sekam cair ini bisa menjadi solusi dari penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
"Selain itu juga petani yang menghadapi tantangan seperti tanah yang miskin nutrisi," katanya.
Ia mengatakan penggunaan asap sekam cair ini juga hemat biaya karena dengan takaran setengah gelas bisa untuk satu tangki berisi 17 liter air.
Menurut dia, asap sekam cair ini memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas tanah, menetralisir asam tanah, mengontrol pertumbuhan tanaman, serta mempercepat pertumbuhan pada akar, batang, umbi, daun, daun, bunga, dan buah.
Terkait dengan penggunaan, ia mengatakan prosesnya cukup mudah, yakni mulai dari membakar sekam padi. Selanjutnya, asap pembakaran akan masuk ke pipa untuk kemudian dialirkan ke pipa pendingin.
"Baru kemudian nantinya akan dihasilkan asap cair yang menetes pada akhir proses ini," katanya.
Ia mengatakan asap sekam cair ini memiliki kandungan utama fenol, asam karbonat, asam propionat, asam asetat, asam dodekanoat, asam miristat, asam palmitat, dan asam butirat.
"Kandungan utama ini memiliki peran menghambat pembentukan spora, menghambat pertumbuhan bakteri dan fungi, serta bersifat antifeedant atau penghambat makan bagi hama sehingga sangat ampuh digunakan sebagai fungisida dan pestisida," katanya.
Sementara itu, salah satu anggota Tim MBKM UNS Fitriya Adiputri mengatakan kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gita Pertiwi.
"Tujuan kegiatan ini untuk mendampingi petani mewujudkan padi sehat konsumsi bagi masyarakat Indonesia. Kami juga dapat pengalaman baru dalam program-program pemberdayaan petani ini," katanya.
Baca juga: Bengawan Team UNS bawa mobil hemat energi ke kompetisi internasional
Fasilitator petani KOMPAK Klaten Lilik di Klaten, Jawa Tengah, Rabu mengatakan asap sekam cair memiliki beberapa kegunaan dalam membantu petani dalam proses budidaya, salah satunya untuk memberantas hama tanaman.
"Tidak hanya berfungsi sebagai pupuk tetapi asap sekam cair ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida yang ampuh," katanya.
Ia mengatakan kegunaan asap sekam cair ini bisa menjadi solusi dari penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
"Selain itu juga petani yang menghadapi tantangan seperti tanah yang miskin nutrisi," katanya.
Ia mengatakan penggunaan asap sekam cair ini juga hemat biaya karena dengan takaran setengah gelas bisa untuk satu tangki berisi 17 liter air.
Menurut dia, asap sekam cair ini memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas tanah, menetralisir asam tanah, mengontrol pertumbuhan tanaman, serta mempercepat pertumbuhan pada akar, batang, umbi, daun, daun, bunga, dan buah.
Terkait dengan penggunaan, ia mengatakan prosesnya cukup mudah, yakni mulai dari membakar sekam padi. Selanjutnya, asap pembakaran akan masuk ke pipa untuk kemudian dialirkan ke pipa pendingin.
"Baru kemudian nantinya akan dihasilkan asap cair yang menetes pada akhir proses ini," katanya.
Ia mengatakan asap sekam cair ini memiliki kandungan utama fenol, asam karbonat, asam propionat, asam asetat, asam dodekanoat, asam miristat, asam palmitat, dan asam butirat.
"Kandungan utama ini memiliki peran menghambat pembentukan spora, menghambat pertumbuhan bakteri dan fungi, serta bersifat antifeedant atau penghambat makan bagi hama sehingga sangat ampuh digunakan sebagai fungisida dan pestisida," katanya.
Sementara itu, salah satu anggota Tim MBKM UNS Fitriya Adiputri mengatakan kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gita Pertiwi.
"Tujuan kegiatan ini untuk mendampingi petani mewujudkan padi sehat konsumsi bagi masyarakat Indonesia. Kami juga dapat pengalaman baru dalam program-program pemberdayaan petani ini," katanya.
Baca juga: Bengawan Team UNS bawa mobil hemat energi ke kompetisi internasional