Solo (ANTARA) - Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (AK-Tekstil) Solo, Jawa Tengah memastikan seluruh lulusan terserap oleh industri.
"Tahun 2023 jumlah lulusan ada sebanyak 145 lulusan. Langsung terserap 100 persen, nggak ada yang nganggur," kata Direktur AK-Tekstil Solo Ahmad Wimbo Helvianto saat menerima kunjungan dari Wakil Ketua Harian I Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) sekaligus Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Perindustrian Loemongga Agus Gumiwang Kartasasmita di Kampus AK-Tekstil Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan sejak awal industri ikut terlibat dalam penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi yang berada di bawah Kementerian Perindustrian tersebut.
"Proses awal penerimaan mahasiswa baru industri terlibat. Misalnya kalau pendaftar tangannya basah itu nggak lolos. Karena tangan kan untuk memintal, kalau tangannya mudah basah maka membuat kualitas benang menjadi tidak bagus," katanya.
Selain pada penerimaan mahasiswa baru, setiap tahun pihaknya juga rutin melakukan diskusi dengan mitra kerja, termasuk industri.
"Seperti membahas kurikulum yang diberikan kepada mahasiswa dan praktik-praktik industri seperti apa," katanya.
Ia mengatakan berbeda dengan perguruan tinggi lain, 70 persen dari proses perkuliahan di AK-Tekstil yakni praktik. Dengan demikian, diharapkan para mahasiswa makin ahli dan berkompeten.
"Enam bulan di industri, enam bulan di kampus. Tiga bulan teori, tiga bulan praktik," katanya.
Ia mengatakan saat ini perguruan tinggi tersebut memiliki tiga program studi, yakni Teknik Pembuatan Garmen, Teknik Pembuatan Kain Tenun, dan Teknik Pembuatan Benang.
Pada kesempatan yang sama, Loemongga menilai DWP Kementerian Perindustrian memiliki peran penting untuk menyukseskan program kerja di kementerian tersebut. Salah satu fokusnya adalah penyiapan SDM industri tekstil dan produk tekstil.
"Seiring dengan perkembangan zaman, DWP bertransformasi lebih dari keluarga menjadi mitra sejati untuk menyukseskan tugas suami," katanya.
Ia mengatakan DWP Kementerian Perindustrian selama ini aktif berkiprah di bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi yang setiap tahun dilaksanakan.
"Selain itu juga sebagai penyambung lidah dalam menyosialisasikan program kerja Kementerian Perindustrian, sehingga akan senantiasa terjalin sinergi yang baik dalam rangka menciptakan SDM yang kompeten dan berdaya saing global," katanya.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut, Loemongga juga sempat melihat berbagai alat praktik di kampus tersebut. Selain itu, juga mengunjungi kegiatan Industrial Vocational Fair (IVF) 2024 untuk Regional Jawa Tengah yang bertempat di kampus tersebut.
Baca juga: KITB sebut SEG Solar lakukan perjanjian pemanfaatan tanah industri
"Tahun 2023 jumlah lulusan ada sebanyak 145 lulusan. Langsung terserap 100 persen, nggak ada yang nganggur," kata Direktur AK-Tekstil Solo Ahmad Wimbo Helvianto saat menerima kunjungan dari Wakil Ketua Harian I Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) sekaligus Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Perindustrian Loemongga Agus Gumiwang Kartasasmita di Kampus AK-Tekstil Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan sejak awal industri ikut terlibat dalam penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi yang berada di bawah Kementerian Perindustrian tersebut.
"Proses awal penerimaan mahasiswa baru industri terlibat. Misalnya kalau pendaftar tangannya basah itu nggak lolos. Karena tangan kan untuk memintal, kalau tangannya mudah basah maka membuat kualitas benang menjadi tidak bagus," katanya.
Selain pada penerimaan mahasiswa baru, setiap tahun pihaknya juga rutin melakukan diskusi dengan mitra kerja, termasuk industri.
"Seperti membahas kurikulum yang diberikan kepada mahasiswa dan praktik-praktik industri seperti apa," katanya.
Ia mengatakan berbeda dengan perguruan tinggi lain, 70 persen dari proses perkuliahan di AK-Tekstil yakni praktik. Dengan demikian, diharapkan para mahasiswa makin ahli dan berkompeten.
"Enam bulan di industri, enam bulan di kampus. Tiga bulan teori, tiga bulan praktik," katanya.
Ia mengatakan saat ini perguruan tinggi tersebut memiliki tiga program studi, yakni Teknik Pembuatan Garmen, Teknik Pembuatan Kain Tenun, dan Teknik Pembuatan Benang.
Pada kesempatan yang sama, Loemongga menilai DWP Kementerian Perindustrian memiliki peran penting untuk menyukseskan program kerja di kementerian tersebut. Salah satu fokusnya adalah penyiapan SDM industri tekstil dan produk tekstil.
"Seiring dengan perkembangan zaman, DWP bertransformasi lebih dari keluarga menjadi mitra sejati untuk menyukseskan tugas suami," katanya.
Ia mengatakan DWP Kementerian Perindustrian selama ini aktif berkiprah di bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi yang setiap tahun dilaksanakan.
"Selain itu juga sebagai penyambung lidah dalam menyosialisasikan program kerja Kementerian Perindustrian, sehingga akan senantiasa terjalin sinergi yang baik dalam rangka menciptakan SDM yang kompeten dan berdaya saing global," katanya.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut, Loemongga juga sempat melihat berbagai alat praktik di kampus tersebut. Selain itu, juga mengunjungi kegiatan Industrial Vocational Fair (IVF) 2024 untuk Regional Jawa Tengah yang bertempat di kampus tersebut.
Baca juga: KITB sebut SEG Solar lakukan perjanjian pemanfaatan tanah industri