Batang (ANTARA) - PT Kawasan Industri Terpadu Batang atau dikenal Grand Batang City, Jawa Tengah, menginformasikan bahwa perusahaan penghasil photovoltaic (PV) SEG Solar resmi telah melakukan perjanjian pemanfaatan tanah industri di kawasan itu.
Direktur Utama Grand Batang City Ngurah Wirawan di Batang, Rabu, mengatakan bahwa perusahaan asal Amerika Serikat tersebut melakukan penandatanganan pemanfaatan tanah industri seluas 40 hektare di Grand Batang City.
"Adapun nilai investasinya adalah 500 juta dolar AS. Perusahaan asal Amerika Serikat ini akan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara," katanya.
Menurut dia, pabrik baru yang berdiri di Kawasan Industri Terpadu Batang ini akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat manufaktur photovoltaic terkemuka di kawasan Asia Tenggara.
"Kami antusias dalam menjalin kerja sama dengan perusahaan itu untuk membangun pabrik photovoltaic terbesar di Asia Tenggara di Grand Batang City," katanya.
Dikatakan, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 5 Gross Weight (GW) untuk sel surya dan 5 GW untuk modul, pabrik ini dapat menjadi penyokong utama dalam upaya mempercepat adopsi energi terbarukan di Indonesia.
Proyek ambisius ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja sekitar 3 ribu orang dan akan memberikan dorongan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal, serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor teknologi photovoltaic.
"Keberadaan SEG Solar di Grand Batang City juga memberikan sinyal kuat akan potensi Indonesia dalam menarik investasi di sektor energi terbarukan," katanya.
Baca juga: Karyawan di KITB prioritaskan tenaga kerja lokal
Direktur Utama Grand Batang City Ngurah Wirawan di Batang, Rabu, mengatakan bahwa perusahaan asal Amerika Serikat tersebut melakukan penandatanganan pemanfaatan tanah industri seluas 40 hektare di Grand Batang City.
"Adapun nilai investasinya adalah 500 juta dolar AS. Perusahaan asal Amerika Serikat ini akan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara," katanya.
Menurut dia, pabrik baru yang berdiri di Kawasan Industri Terpadu Batang ini akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat manufaktur photovoltaic terkemuka di kawasan Asia Tenggara.
"Kami antusias dalam menjalin kerja sama dengan perusahaan itu untuk membangun pabrik photovoltaic terbesar di Asia Tenggara di Grand Batang City," katanya.
Dikatakan, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 5 Gross Weight (GW) untuk sel surya dan 5 GW untuk modul, pabrik ini dapat menjadi penyokong utama dalam upaya mempercepat adopsi energi terbarukan di Indonesia.
Proyek ambisius ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja sekitar 3 ribu orang dan akan memberikan dorongan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal, serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor teknologi photovoltaic.
"Keberadaan SEG Solar di Grand Batang City juga memberikan sinyal kuat akan potensi Indonesia dalam menarik investasi di sektor energi terbarukan," katanya.
Baca juga: Karyawan di KITB prioritaskan tenaga kerja lokal