Semarang (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dinilai bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, tak terkecuali bagi mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan terutama di luar domisili.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Fitria Nurlaila Pulukadang mengatakan, Program JKN ini membuka akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk mendapatkan jaminan kesehatan. Begitu pula bagi mahasiswa yang tengah mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan.

“Keikutsertaan masyarakat dalam Program JKN sangatlah penting tak terkecuali mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Edukasi kepada mahasiswa juga penting dilakukan. Sebab pihaknya berharap generasi muda mampu menjadi motor penggerak untuk mengajak masyarakat makin mengenal Program JKN dan berpartisipasi mendukung keberlanjutan program ini,”ucapnya. Senin (13/5).

Seperti pada kesempatan kali ini, Fitria menyebut kunjungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) ke kantor BPJS Kesehatan juga sebagai salah satu edukasi kepada mahasiswa. Selain silaturahmi yang terjalin, mereka akan lebih paham bahwa Program JKN sudah membuka akses layanan kesehatan yang berkualitas serta memberikan perlindungan finansial kepada masyarakat.

Terlebih, BPJS Kesehatan Cabang Semarang dengan Unnes juga telah menandatangani kerja sama tentang Penguatan Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program  Jaminan Kesehatan Nasional.

Kerja sama yang terjalin bukan hanya dalam rangka penyelenggaraan program JKN, melainkan juga dalam rangka meningkatkan sinergi terkait pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Sekaligus mendorong peningkatan kapasitas SDM, penyediaan tenaga ahli, seminar, lokakarya dan diskusi kelompok terarah.

Apalagi Klinik Pusat Layanan Kesehatan (Puslabkes) Unnes juga telah menjalin kerja  sama sejak bulan Oktober 2021. Tentunya kerja sama yang terjalin turut mendukung penyelenggaraan JKN pada tataran lingkungan kampus.

Menurutnya mahasiswa dan para akademisi merupakan agent of change yang diharapkan mampu merubah pola pikir masyarakat. Harapannya, seluruh mahasiswa dan para akademisi khususnya di lingkungan Unnes mampu mengedukasi masyarakat.

"Itulah mengapa sangat penting bagi kami untuk melibatkan organisasi kemahasiswaan dalam mendukung Program JKN, karena mahasiswa berperan penting dalam menyukseskan pelaksanaan Program JKN," sambungnya.

Menteri Advokasi BEM Unnes Nova Wahyu Nugraha mengakui adanya Program JKN, serta dengan telah bekerja samanya dengan BPJS Kesehatan Cabang Semarang justru menguntungkan bagi mahasiswa yang aktif dengan segala kegiatan akademim maupun nonakademik di bangku perkuliahan.

“Teman-teman mahasiswa yang saat ini kuliah terutama yang diharuskan jauh dari orang tua. Ketika kita mengalami kesakitan pada saat yang tak terduga kita bisa memanfaatkan Program JKN ini.  Mengingat program ini mempermudah dari segi pembiayaan juga akses pelayanan kesehatan,” ucapnya.

Namun, Noval memang sedikit menyayangkan, peduli rekan-rekannya belum cukup banyak yang memahami pentingnya Program JKN ini. Bahkan urusan kesehatan masih pada tataran kebutuhan sekunder, padahal jika dipahami kesehatan ini merupakan kebutuhan primer.

“Harapannya dengan kunjungan kami ke kantor BPJS Kesehatan, kedepannya dari kampus maupun BPJS Kesehatan bisa mengenalkan lebih dalam Program JKN ke mahasiswa di Unnes, terutama bagi mahasiswa-mahasiswa baru. Sakit kita tidak tau kapan, sudah pasti ketika jatuh sakit JKN ini akan sangat dirasakan manfaatnya,” tambahnya.

Program JKN harus didukung karena terbukti mampu memberi kepastian akan jaminan kesehatan masyarakat. Hal itu terlihat dari jumlah masyarakat yang berani berobat ke layanan kesehatan.

Jika dulu orang takut berobat karena biaya kesehatan mahal, sekarang sejak ada Program JKN masyarakat sakit bisa langsung berobat. Masyarakat sudah merasakan manfaat dari program kesehatan ini. ***

 


Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024