Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memberikan pemahaman pada masyarakat agar dapat memilih jenis pangan yang sehat dan aman sebagai upaya mencegah gangguan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan masyarakat supaya bijak dan memperhatikan dalam memilih pangan yang aman, sehat, dan bermutu.
"Pangan aman adalah pangan yang bebas dari bahaya fisik, kimia, dan biologis. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat harus memahami tingkatan tiga bahaya itu," katanya.
Slamet Budiyanto yang didampingi Sanitarian Muda Maysaroh mengatakan bahaya fisik dapat dideteksi dengan indera manusia sedangkan bahan kimia dan bahaya biologis dapat dideteksi dengan uji di laboratorium.
Namun demikian, kata dia, ada beberapa jenis bahaya kimia dan bahaya biologis yang dapat dideteksi menggunakan indera penglihatan dan penciuman manusia.
"Bahaya fisik bisa dilihat dari makanan itu aman apabila terbungkus dan tertutup sehingga tidak ada kemungkinan debu atau serangga yang hinggap," katanya.
Kemudian, pencemaran kimia, jika makanan tersebut menggunakan pewarna atau tidak dilihat dari tampilannya akan terlihat mencolok serta jika mengandung formalin atau boraks dapat dilihat dari warnanya mengkilat, putihnya tidak wajar, dan teksturnya sangat kenyal.
Selanjutnya, menurut dia, bahaya biologi yang terdapat di pangan dapat berupa bakteri, parasit, dan virus.
Pertumbuhan mikroba ini, kata dia, bisa menyebabkan pangan menjadi busuk sehingga tidak layak untuk dimakan.
"Oleh karena itu, pilih makanan yang disimpan dan disajikan dengan baik, kemasan tidak rusak, tidak basi (tekstur lunak dan bau tidak menyimpang seperti bau asam atau busuk)," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan masyarakat supaya bijak dan memperhatikan dalam memilih pangan yang aman, sehat, dan bermutu.
"Pangan aman adalah pangan yang bebas dari bahaya fisik, kimia, dan biologis. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat harus memahami tingkatan tiga bahaya itu," katanya.
Slamet Budiyanto yang didampingi Sanitarian Muda Maysaroh mengatakan bahaya fisik dapat dideteksi dengan indera manusia sedangkan bahan kimia dan bahaya biologis dapat dideteksi dengan uji di laboratorium.
Namun demikian, kata dia, ada beberapa jenis bahaya kimia dan bahaya biologis yang dapat dideteksi menggunakan indera penglihatan dan penciuman manusia.
"Bahaya fisik bisa dilihat dari makanan itu aman apabila terbungkus dan tertutup sehingga tidak ada kemungkinan debu atau serangga yang hinggap," katanya.
Kemudian, pencemaran kimia, jika makanan tersebut menggunakan pewarna atau tidak dilihat dari tampilannya akan terlihat mencolok serta jika mengandung formalin atau boraks dapat dilihat dari warnanya mengkilat, putihnya tidak wajar, dan teksturnya sangat kenyal.
Selanjutnya, menurut dia, bahaya biologi yang terdapat di pangan dapat berupa bakteri, parasit, dan virus.
Pertumbuhan mikroba ini, kata dia, bisa menyebabkan pangan menjadi busuk sehingga tidak layak untuk dimakan.
"Oleh karena itu, pilih makanan yang disimpan dan disajikan dengan baik, kemasan tidak rusak, tidak basi (tekstur lunak dan bau tidak menyimpang seperti bau asam atau busuk)," katanya.