Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengharapkan rencana pembangunan jalan tol Pejagan-Cilacap dapat segera terwujud untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di ruas jalan penghubung jalur selatan dan tengah Jateng dengan jalur pantura terutama saat lebaran.
"Jika jalan tol Pejagan-Cilacap bisa terwujud, maka kelancaran lalu lintas dan perekonomian di jalur selatan akan semakin meningkat sejalan dengan kelancaran mobilitas angkutan orang dan barang dari berbagai wilayah," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas Agus Sriyono di Purwokerto, Banyumas, Rabu.
Menurut dia, pembangunan jalan tol Pejagan-Cilacap tidak hanya digunakan pada masa lebaran saja karena volume kendaraan yang melintas di jalan Ajibarang-Bumiayu-Brebes yang merupakan penghubung jalur selatan dan jalur tengah Jateng dengan jalur pantura itu terus meningkat.
Bahkan, kata dia, jalan nasional di wilayah Kecamatan Ajibarang, Banyumas, menjadi titik berat lalu lintas pada momentum Lebaran 2024 akibat kemacetan yang ada di Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Ia mengatakan jika badan jalan di ruas Ajibarang-Bumiayu-Brebes tersebut dilebarkan, masih akan terjadi permasalahan yang timbul akibat banyaknya hambatan samping di sepanjang jalur tersebut seperti aktivitas pejalan kaki, kendaraan yang berhenti di tepi jalan, dan keluar-masuknya kendaraan di persimpangan jalan.
"Dengan banyaknya faktor penyebab kemacetan pada masa lebaran di jalur selatan dan tengah Jateng, solusi yang perlu menjadi pertimbangan adalah segera terwujudnya jalan tol Pejagan-Cilacap, karena pengaturan manajemen dan rekayasa lalu lintas hanya akan mengalihkan kemacetan dan lancar bersifat sementara," katanya menegaskan.
Lebih lanjut, dia mengakui kegiatan arus milir Lebaran 2024 di Kabupaten Banyumas masih menyisakan beberapa titik kepadatan arus kendaraan di wilayah Ajibarang.
Sementara di beberapa lokasi yang berpotensi macet seperti Simpang Pasar Patikraja dan Simpang Kaliori, kata dia, sudah mulai dapat diatasi berkat sinergisitas petugas Polresta Banyumas dan Dinhub Kabupaten Banyumas dibantu TNI dan organisasi masyarakat, sehingga tidak terjadi kemacetan panjang seperti pada Lebaran 2023.
"Untuk wilayah Patikaraja, Simpang Pegalongan, serta Kaliori sudah dilakukan integrasi dan berjalan cukup ramai lancar dengan koordinasi Polresta Banyumas untuk melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas, sehingga arus lintas untuk tahun ini tidak terjadi kemacetan yang begitu panjang sebagaimana tahun lalu," kata Kadinhub.
Berdasarkan catatan ANTARA, Wakil Bupati Banyumas (waktu itu) Sadewo Tri Lastiono mengharapkan rencana pembangunan Jalan Tol Pejagan-Cilacap dapat terealisasi, sehingga bisa mendongkrak perekonomian di wilayah itu.
"Rencana pembangunan Tol Pejagan-Cilacap sebetulnya pada tahun 2019 sudah masuk proyek strategis nasional, namun ternyata anggarannya pada tahun 2020 di-refocusing karena ada pandemi COVID-19," kata Sadewo di Purwokerto, Rabu (11/5/2022).
Menurut dia, rancang bangun rinci (Detail Engineering Design/DED) Tol Pejagan-Cilacap maupun trase jalannya juga sudah ada pada tahun 2020.
"Hitungannya pada tahun 2020 itu sudah pembebasan lahan, namun ternyata refocusing. Kemudian tahun 2021 saya kejar lagi, saya minta ke Pak Gubernur kemudian lewat Bappeda Provinsi Jawa Tengah mengusulkan lagi ke pusat tetapi sampai sekarang belum masuk proyek strategis nasional lagi," katanya.
Baca juga: Keberadaan tol kurangi kepadatan lalu lintas dalam kota Surakarta saat Lebaran2024
"Jika jalan tol Pejagan-Cilacap bisa terwujud, maka kelancaran lalu lintas dan perekonomian di jalur selatan akan semakin meningkat sejalan dengan kelancaran mobilitas angkutan orang dan barang dari berbagai wilayah," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas Agus Sriyono di Purwokerto, Banyumas, Rabu.
Menurut dia, pembangunan jalan tol Pejagan-Cilacap tidak hanya digunakan pada masa lebaran saja karena volume kendaraan yang melintas di jalan Ajibarang-Bumiayu-Brebes yang merupakan penghubung jalur selatan dan jalur tengah Jateng dengan jalur pantura itu terus meningkat.
Bahkan, kata dia, jalan nasional di wilayah Kecamatan Ajibarang, Banyumas, menjadi titik berat lalu lintas pada momentum Lebaran 2024 akibat kemacetan yang ada di Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Ia mengatakan jika badan jalan di ruas Ajibarang-Bumiayu-Brebes tersebut dilebarkan, masih akan terjadi permasalahan yang timbul akibat banyaknya hambatan samping di sepanjang jalur tersebut seperti aktivitas pejalan kaki, kendaraan yang berhenti di tepi jalan, dan keluar-masuknya kendaraan di persimpangan jalan.
"Dengan banyaknya faktor penyebab kemacetan pada masa lebaran di jalur selatan dan tengah Jateng, solusi yang perlu menjadi pertimbangan adalah segera terwujudnya jalan tol Pejagan-Cilacap, karena pengaturan manajemen dan rekayasa lalu lintas hanya akan mengalihkan kemacetan dan lancar bersifat sementara," katanya menegaskan.
Lebih lanjut, dia mengakui kegiatan arus milir Lebaran 2024 di Kabupaten Banyumas masih menyisakan beberapa titik kepadatan arus kendaraan di wilayah Ajibarang.
Sementara di beberapa lokasi yang berpotensi macet seperti Simpang Pasar Patikraja dan Simpang Kaliori, kata dia, sudah mulai dapat diatasi berkat sinergisitas petugas Polresta Banyumas dan Dinhub Kabupaten Banyumas dibantu TNI dan organisasi masyarakat, sehingga tidak terjadi kemacetan panjang seperti pada Lebaran 2023.
"Untuk wilayah Patikaraja, Simpang Pegalongan, serta Kaliori sudah dilakukan integrasi dan berjalan cukup ramai lancar dengan koordinasi Polresta Banyumas untuk melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas, sehingga arus lintas untuk tahun ini tidak terjadi kemacetan yang begitu panjang sebagaimana tahun lalu," kata Kadinhub.
Berdasarkan catatan ANTARA, Wakil Bupati Banyumas (waktu itu) Sadewo Tri Lastiono mengharapkan rencana pembangunan Jalan Tol Pejagan-Cilacap dapat terealisasi, sehingga bisa mendongkrak perekonomian di wilayah itu.
"Rencana pembangunan Tol Pejagan-Cilacap sebetulnya pada tahun 2019 sudah masuk proyek strategis nasional, namun ternyata anggarannya pada tahun 2020 di-refocusing karena ada pandemi COVID-19," kata Sadewo di Purwokerto, Rabu (11/5/2022).
Menurut dia, rancang bangun rinci (Detail Engineering Design/DED) Tol Pejagan-Cilacap maupun trase jalannya juga sudah ada pada tahun 2020.
"Hitungannya pada tahun 2020 itu sudah pembebasan lahan, namun ternyata refocusing. Kemudian tahun 2021 saya kejar lagi, saya minta ke Pak Gubernur kemudian lewat Bappeda Provinsi Jawa Tengah mengusulkan lagi ke pusat tetapi sampai sekarang belum masuk proyek strategis nasional lagi," katanya.
Baca juga: Keberadaan tol kurangi kepadatan lalu lintas dalam kota Surakarta saat Lebaran2024