Purwokerto (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas siap memberikan pengawalan kepada pemudik bersepeda motor yang melintas di jalur mudik utama Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada momentum Lebaran 2024.
"Di wilayah Polresta Banyumas ada dua jalur mudik utama, yakni jalur tengah (penghubung jalur pantura dengan jalur selatan) dan jalur selatan menuju jalur selatan selatan," kata Kepala Satlantas Polresta Banyumas Komisaris Polisi Galuh Pandu Pandega Ferdiansyah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Dalam hal ini, kata dia, jalur tengah melewati Pekuncen-Ajibarang-Purwokerto/Wangon, sedangkan jalur selatan menuju jalur selatan selatan melewati Lumbir-Wangon-Rawalo-Buntu-Sumpiuh-Tambak-Simpang Ijo (Kabupaten Kebumen) ke arah selatan.
Sesuai dengan arahan Mabes Polri, Satlantas Polresta Banyumas menyiapkan tiga posko terpadu dan satu pos sinergisitas di sepanjang jalur mudik utama tersebut
"Tiga pos terpadu tersebar di Ajibarang, Buntu, dan Sumpiuh, sedangkan pos sinergisitas berada di Alun-Alun Purwokerto," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan 12 unit sepeda motor untuk patroli di sepanjang jalur mudik utama yang masuk wilayah hukum Polresta Banyumas.
Jika dalam patroli tersebut mendapati pemudik bersepeda motor dalam jumlah banyak, pihaknya akan mengumpulkan mereka terlebih dahulu di suatu tempat dan selanjutnya dilakukan pengawalan hingga batas wilayah Kabupaten Banyumas.
"Nanti yang hendak menuju Kebumen atau yang searah, akan kami kawal hingga batas Banyumas dan Kebumen. Demikian pula dengan pemudik bersepeda motor yang hendak menuju Purbalingga, akan kami berikan pengawalan," katanya.
Kasatlantas mengakui jika jumlah posko pada momentum Lebaran 2024 tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, bahkan di beberapa titik rawan macet pun seperti Simpang Pasar Patikraja dan Simpang Kaliori tidak lagi didirikan pos pengamanan.
Kendati tidak ada pos pengamanan, dia menyebutkan beberapa titik rawan kemacetan tersebut akan dijadikan sebagai strong point berupa kegiatan pengaturan arus lalu lintas ditujukan untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam berlalu lintas.
Dengan demikian, kata dia, pengaturan arus lalu lintas di lokasi strong point tersebut secara insidental atau pada waktu-waktu tertentu ketika terjadi kemacetan hingga bisa terurai dan tidak perlu pengaturan lagi ketika sudah landai.
"Kalau ada pos, 'kan ada anggota yang lepas dinas maupun cadangan sehingga enggak maksimal. Nantinya enggak ada lagi yang lepas dinas atau cadangan, semua kerja secara bergantian, misalnya 2 jam sekali," kata Kompol Pandu.
"Di wilayah Polresta Banyumas ada dua jalur mudik utama, yakni jalur tengah (penghubung jalur pantura dengan jalur selatan) dan jalur selatan menuju jalur selatan selatan," kata Kepala Satlantas Polresta Banyumas Komisaris Polisi Galuh Pandu Pandega Ferdiansyah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Dalam hal ini, kata dia, jalur tengah melewati Pekuncen-Ajibarang-Purwokerto/Wangon, sedangkan jalur selatan menuju jalur selatan selatan melewati Lumbir-Wangon-Rawalo-Buntu-Sumpiuh-Tambak-Simpang Ijo (Kabupaten Kebumen) ke arah selatan.
Sesuai dengan arahan Mabes Polri, Satlantas Polresta Banyumas menyiapkan tiga posko terpadu dan satu pos sinergisitas di sepanjang jalur mudik utama tersebut
"Tiga pos terpadu tersebar di Ajibarang, Buntu, dan Sumpiuh, sedangkan pos sinergisitas berada di Alun-Alun Purwokerto," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan 12 unit sepeda motor untuk patroli di sepanjang jalur mudik utama yang masuk wilayah hukum Polresta Banyumas.
Jika dalam patroli tersebut mendapati pemudik bersepeda motor dalam jumlah banyak, pihaknya akan mengumpulkan mereka terlebih dahulu di suatu tempat dan selanjutnya dilakukan pengawalan hingga batas wilayah Kabupaten Banyumas.
"Nanti yang hendak menuju Kebumen atau yang searah, akan kami kawal hingga batas Banyumas dan Kebumen. Demikian pula dengan pemudik bersepeda motor yang hendak menuju Purbalingga, akan kami berikan pengawalan," katanya.
Kasatlantas mengakui jika jumlah posko pada momentum Lebaran 2024 tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, bahkan di beberapa titik rawan macet pun seperti Simpang Pasar Patikraja dan Simpang Kaliori tidak lagi didirikan pos pengamanan.
Kendati tidak ada pos pengamanan, dia menyebutkan beberapa titik rawan kemacetan tersebut akan dijadikan sebagai strong point berupa kegiatan pengaturan arus lalu lintas ditujukan untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam berlalu lintas.
Dengan demikian, kata dia, pengaturan arus lalu lintas di lokasi strong point tersebut secara insidental atau pada waktu-waktu tertentu ketika terjadi kemacetan hingga bisa terurai dan tidak perlu pengaturan lagi ketika sudah landai.
"Kalau ada pos, 'kan ada anggota yang lepas dinas maupun cadangan sehingga enggak maksimal. Nantinya enggak ada lagi yang lepas dinas atau cadangan, semua kerja secara bergantian, misalnya 2 jam sekali," kata Kompol Pandu.