Semarang (ANTARA) - Gempa bumi yang terjadi di Tuban, Jawa Timur, berkekuatan magnitudo 6,5, Jumat, sekitar pukul 16.00 WIB ternyata getarannya dirasakan hingga di Kota Semarang.

Getaran gempa bumi yang cukup kencang dan lumayan lama membuat para pegawai dan masyarakat di Komplek Kantor Gubernuran dan DPRD Jawa Tengah berbondong-bondong keluar menuju tempat parkir.

"Gempa, ada gempa," kata seorang pegawai yang keluar dari gedung, diiyakan rekan-rekan lainnya yang juga ikut keluar.

Kantor Gubernur dan DPRD Jateng berlokasi di Jalan Pahlawan yang terletak di pusat Kota Semarang.

Kepanikan juga dirasakan pegawai perkantoran di Jalan Gajah Mada Semarang yang juga tampak berkerumun keluar gedung sesaat setelah gempa terasa.

Beberapa masyarakat di sejumlah wilayah di Semarang juga mengaku merasakan getaran gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dan merupakan yang gempa kedua yang terasa pada hari ini.

Seperti yang dirasakan Fany (28) warga Perumahan Greenwood, Semarang, yang mengaku merasakan dua kali gempa, namun getaran yang kedua lebih kencang.

"Saya lagi tiduran tadi, tiba-tiba kok kayak goyang-goyang. Katanya gempanya di Tuban, tapi kerasa sampai sini, padahal jauh. Yang kedua lebih kenceng," katanya

Senada, Orchita (27), warga Tembalang juga merasakan getaran gempa bumi Tuban yang cukup kencang dan lama ketimbang gempa pertama.

Berdasarkan laporan di laman resmi BMKG, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,5 terjadi Tuban berkedalaman 10 kilometer dengan titik koordinat 5,76 lintang selatan dan 112,33 bujur timur, pada pukul 15.52 WIB.

Pusat gempa berada di laut, tepatnya 130 kilometer timur laut dari Tuban, yang terasa, antara lain hingga Blora, Surabaya, Mojokerto, Malang, Lumajang, Nganjuk, Jepara, Rembang, Semarang, dan Temanggung.

Gempa bumi tersebut merupakan yang kedua kalinya terjadi di Tuban pada Jumat ini, setelah gempa pertama dengan kekuatan magnitudo 6 yang terjadi pada pukul 11.22 WIB.

Gempa pertama terjadi di koordinat 5.74 lintang selatan dan 112,32 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer.
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024