Demak (ANTARA) - Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Lutfi menegaskan dalam penanganan banjir di Jawa Tengah, pengungsi menjadi prioritas utama untuk dilakukan evakuasi dan dicarikan tempat pengungsian.
"Prioritas saat ini adalah daerah di kabupaten/kota yang diutamakan pengungsi terlebih dahulu, mengutamakan masyarakat yang terdampak menjadi prioritas," ujarnya bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi ditemui di sela-sela meninjau lokasi banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Minggu.
Hal itu, kata dia, terkait dengan pendistribusian dapur umumnya. Apalagi, lanjutnya, jumlah pengungsi akibat banjir di Provinsi Jateng saat ini diperkirakan mencapai 4.700 orang yang tersebar di 202 desa, 47 kecamatan di delapan kabupaten.
Sebanyak delapan daerah terdampak banjir tersebut antara lain Kabupaten Pekalongan, Kendal, Kudus, Demak, Semarang, Pati, Jepara, dan Grobogan.
Terkait banjir di Demak, kata dia, sebelumnya juga Demak mengalami bencana serupa, sehingga tentunya bisa menempati titik-titik pengungsian yang sebelumnya digunakan. Akan tetapi karena kondisinya fluktuatif, sehingga harus mengambil langkah cepat, katanya.
Apalagi, imbuh dia, saat Kabupaten Demak mengalami banjir sebelumnya, Kabupaten Kudus tidak terdampak bencana serupa. Sedangkan saat ini juga terdampak sehingga harus segera mencari tempat pengungsian yang bisa ditempati.
Sementara di Kabupaten Kudus banjir terjadi di 23 desa yang tersebar di lima kecamatan. Sedangkan jumlah pengungsi mencapai 1.040 orang yang tersebar di 15 lokasi pengungsian.
Dalam rangka membantu penanganan banjir tersebut, Polda Jateng bersama Kodam juga menyiapkan perahu untuk membantu evakuasi pengungsi maupun upaya lain untuk mengurangi dampak bencana banjir tersebut.
Sebelum mengunjungi lokasi banjir di Desa Ketanjung, Kapolda Jateng bersama Pangdam juga mengunjungi tempat pengungsian banjir di Gedung DPRD Kudus serta menyerahkan bantuan paket sembako.
"Prioritas saat ini adalah daerah di kabupaten/kota yang diutamakan pengungsi terlebih dahulu, mengutamakan masyarakat yang terdampak menjadi prioritas," ujarnya bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi ditemui di sela-sela meninjau lokasi banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Minggu.
Hal itu, kata dia, terkait dengan pendistribusian dapur umumnya. Apalagi, lanjutnya, jumlah pengungsi akibat banjir di Provinsi Jateng saat ini diperkirakan mencapai 4.700 orang yang tersebar di 202 desa, 47 kecamatan di delapan kabupaten.
Sebanyak delapan daerah terdampak banjir tersebut antara lain Kabupaten Pekalongan, Kendal, Kudus, Demak, Semarang, Pati, Jepara, dan Grobogan.
Terkait banjir di Demak, kata dia, sebelumnya juga Demak mengalami bencana serupa, sehingga tentunya bisa menempati titik-titik pengungsian yang sebelumnya digunakan. Akan tetapi karena kondisinya fluktuatif, sehingga harus mengambil langkah cepat, katanya.
Apalagi, imbuh dia, saat Kabupaten Demak mengalami banjir sebelumnya, Kabupaten Kudus tidak terdampak bencana serupa. Sedangkan saat ini juga terdampak sehingga harus segera mencari tempat pengungsian yang bisa ditempati.
Sementara di Kabupaten Kudus banjir terjadi di 23 desa yang tersebar di lima kecamatan. Sedangkan jumlah pengungsi mencapai 1.040 orang yang tersebar di 15 lokasi pengungsian.
Dalam rangka membantu penanganan banjir tersebut, Polda Jateng bersama Kodam juga menyiapkan perahu untuk membantu evakuasi pengungsi maupun upaya lain untuk mengurangi dampak bencana banjir tersebut.
Sebelum mengunjungi lokasi banjir di Desa Ketanjung, Kapolda Jateng bersama Pangdam juga mengunjungi tempat pengungsian banjir di Gedung DPRD Kudus serta menyerahkan bantuan paket sembako.